BOGOR – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) menyelenggarakan lokakarya Mining for Journalist di kota Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan insan pers terkait tata kelola dan operasional pertambangan.

Pengetahuan terkait praktik pertambangan yang baik dan benar diyakini menjadi penting bagi insan pers. Sebab, pers sebagai pilar keempat demokrasi, selama ini turut berkontribusi dalam mengawal sekaligus mengawasi kinerja sektor pertambangan.

Rizal Kasli, Ketua Umum Perhapi, mengatakan sektor pertambangan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Sehingga, kinerja industri pertambangan harus dikawal agar berjalan sesuai aturan yang berlaku dan mengedepankan tata kelola yang bertanggungjawab untuk semua pemangku kepentingan.
“Kegiatan Mining for Journalist ini perlu, karena penting pelibatan jurnalis dalam upaya menjadikan tata kelola industri pertambangan semakin baik. Media dengan kekuatan jurnalisnya di berbagai daerah, secara independen mampu mengawal dan mengawasi operasional industri pertambangan. Oleh karena itu, dengan memperkaya pengetahuan tentang industri pertambangan, diharapkan dapat membantu teman-teman jurnalis semakin tajam dan objektif”, jelas Rizal saat sambutan pembukaan Mining for Journalist, Sabtu (25/2).

Pada kesempatan yang sama, Handi Andrian, Ketua Sub Bidang Hubungan Media PERHAPI, menjelaskan bahwa program Mining for Journalist akan menjadi kegiatan rutin di Perhapi. Harapannya, agar informasi maupun edukasi terkait pertambangan yang baik dan benar, dapat semakin mudah diakses oleh publik.
“Ini merupakan pilot project Perhapi yang ke depannya akan dilakukan secara rutin. Diharapkan kegiatan ini nantinya akan berlanjut menjadi wadah para jurnalis untuk berdiskusi terkait isu pertambangan. Kita mendorong agar pertambangan terus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha itu sendiri,” jelas Handi.

Lokakarya yang berlangsung di Wisma Antam Bogor menghadirkan sejumlah narasumber, mulai dari pemerintah dari Kementerian ESDM hingga para praktisi tambang. Kegiatan berlangsung selama dua hari ini, didukung sejumlah perusahaan tambang, yakni PT Antam Tbk, PT Mifa Bersaudara, PT Vale Indonesia Tbk, Harita Nickel, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park, PT Freeport Indonesia, dan Far East Gold.(RA)