JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan pendapatan Rp32,81 triliun pada 2019, naik 30% dibanding 2018 sebesar Rp25,24 triliun. Kenaikan pendapatan Antam terutama didorong peningkatan volume penjualan emas yang pada tahun lalu mencapai 1,09 juta troy ounces, naik 22% dibanding 2018.

Manajemen Antam dalam laporannya, Jumat (31/1), menyebutkan penjualan emas pada 2019 merupakan penjualan tertinggi sepanjang sejarah Antam.
Dari total penjualan emas tahun lalu, 63.111 troy ounces di antaranya berasal dari produksi tambang yang dikelola Antam, yakni Pongkor dan Cibaliung.

Selain emas, volume penjualan feronikel juga meningkat 3% menjadi 26.349 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 9% dibanding 2018 sebesar 24.135 TNi. Peningkatan volume penjualan feronikel ditopang tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang 27 ribu TNi per tahun.

Antam pada tahun lalu juga mencatat volume penjualan bijih nikel 7,56 juta wet metric ton (wmt). Serta penjualan bauksit sebesar 1,66 juta wmt, naik 46% dibanding 2018 yang mencapai 920 ribu wmt.

Seiring komitmen untuk mengoptimalkan operasi pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, Antam melalui anak usahanya PT ICA, pada tahun lalu membukukan volume penjualan alumina 70.517 ton, naik signifikan dibanding 2018 sebesar 7.956 ton alumina.(AT)