JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Konsorsium Eni Indonesia Limited, Pertamina dan Neptune Energy West Ganal B.V. sebegai kontraktor yang akan mengelola Blok West Ganal. Konsorsium Eni dinyatakan sebagai pemenang lelang blok migas tahap II 2019 dan menyanggupi komitmen pasti sebesar US$159,3 juta dan bonus tanda tangan US$30,1 juta.

Blok West Ganal bukan blok baru karena sudah dilelang beberapa kali. Bahkan konsorsium sempat hampir dinyatakan sebagai pemenang lelang blok tersebut di tahap sebelumnya. Namun saat itu pemerintah membatalkan penetapan kontraktor pengelola.

Nilai bonus tanda tangan kali ini meningkat dibanding bonus tanda tangan sebelumnya yang diminta pemerintah yakni minimal US$15 juta dan dengan minimal komitmen kerja pasti yang lebih sedikit.  komitmen kerja pasti hanya kegiatan studi G&G, pemboran tiga sumur eksplorasi, lalu kegiatan survei seismik 3D 400 km2 dan seismik 2D 500 km.

Kali ini komitmen kerja pasti terdiri dari kegiatan G & G, kegiatan survei seismic 2D 600 km, survey seismic 3D 600 km2 serta pemboran empat sumur eksplorasi.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan pada lelang tahap II ada empat blok migas yang dilelang dengan jumlah perusahaan yang melakukan akses data sebanyak 13 perusahaan. Namun pada keputusan akhir pemerintah menetapkan hanya satu blok yang akhirnya memiliki pemenang. Meski hanya satu blok yang laku, kualitas penawaran dari kontraktor lebih baik dibanding penawaran sebelumnya.

“Ini positif bahwa hanya dengan satu blok eksplorasi kami bisa dapat lebih. Ini prestasi, wilayah kerja migas Indonesia makin dinikmati. Tidak hanya kuantitas penawaran, komitmen kerja pasti US$159,3 juta itu juga termasuk yang besar dari sebuah blok eksplorasi,” kata Arcandra dalam pengumuman lelang di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (26/8).

Tiga blok yang tidak laku yaitu Bone, Kutai dan West Kampar menjadi Wilayah Kerja Available, Pemerintah akan mengevaluasi kembali ketiga wilayah kerja tersebut untuk ditawarkan kembali pada kesempatan lelang berikutnya.

Arcandra mengatakan sebenarnya ada perusahaan yang juga menaruh minat di blok migas lain, selain West Ganal, hanya saja mereka akhirnya tidak ikut menawar karena kekurangan waktu untuk mengevaluasi ketiga blok tersebut. Selain itu, ketiga blok tersebut juga akan dievaluasi dari sisi nilai bonus tanda tangan yang jadi persyaratan.

“Blok lain yang belum ada pemenang akan kami lelang ulang karena ada beberapa yang minta waktu. Kami akan lelang dalam tahap keempat tahun ini. Peminatnya ada banyak, ada yang beralasan lebih banyak waktu dan signature bonus butuh turun,” kata Arcandra.

Saat ini masih berjalan Lelang WK Migas Tahap III 2019 yang terdiri dari empat  blok, yaitu East Gebang, Belayan I, West Tanjung I dan Cendrawasih VIII. Waktu akses Dokumen Lelang masih dibuka hingga 18 Oktober 2019.(RI)