JAKARTA – Pemerintah memastikan proyek ketenagalistrikan tetap berjalan ditengah pandemik virus Corona atau Covid-19. Proyek yang dipastikan harus tetap berlanjut adalah proyek pembangkit 35 ribu Megawatt (MW). Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT PLN (Persero) mengevaluasi kegiatannya untuk tahun ini, tapi untuk proyek 35 ribu MW harus tetap dilanjutkan.

Erick mengakui penurunan ekonomi belakangan ini akan mempengaruhi serapan listrik, terutama dari golongan pelanggan industri. Untuk itu beberapa langkah juga telah dikoordinasikan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar serapan listrik industri tetap terjaga.

“Bagaimana proyek 35 ribu MW tetap berjalan, tapi tentu dengan adanya penurunan ekonomi, tadi kepala BKPM sudah mapping kebutuhan lahan industri yang bisa disinergikan. Jadi proyek ini tetap jalan, jangan sampai ketika butuh listrik, adanya mobil listrik, kita terlambat lagi,” kata Erick dalam video conference, Selasa (31/3).

Dari koordinasi yang telah dilakukan, Erick berharap tidak ada lagi tumpang tindih pembangunan pembangkit listrik di kawasan industri sehingga industri tinggal menyerap listrik yang telah disediakan oleh PLN.

Erick mengakui terjadi kelebihan tegangan listrik yang terjadi di Jawa karena selama ini tidak optimal koordinasi. “Sudah ada di pipeline di mana ada yang PLN bangun dan Swasta bangun. jangan bilang BKPM menyetop pembangunan power plant, tapi ada kelebihan dari jawa itu, ketua BKPM sudah mapping kebutuhan yang ada dari insutri tekstil, ini kepala BKPM sinergi antara industri dengan yang sedang mappingkan oleh BKPM. Contoh di jatim butuh power plant untuk smelter, nanti disinergikan dengan BKPM,” ungkap Erick.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat program 35 ribu MW yang telah beroperasi hingga akhir 2019 mencapai 14% dengan kapasitas sebesar 5.071 MW.

Proyek yang masih dalam tahap konstruksi yakni sebesar 62% atau sebesar 21.825 MW. Sedangkan yang telah berkontrak namun belum konstruksi sebesar 20% atau 6.878 MW. Kemudian yang dalam masa pengadaan 2% atau 829 MW dan masih dalam perencanaan sebesar 2% atau 734 MW.

Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM menegaskan untuk menjamin serapan listrik PLN industri tidak lagi diizinkan untuk membangun pembangkit listrik sendiri terutama di kawasan industri di wilayah pulau Jawa.

“35 ribu MW yang menjadi program kemarin, tetap berjalan, tapi terjadi surplus penyediaan di daerah jawa, bahwa untuk daerah jawa kita tidak lagi berikan izin kepada perusahan selain PLN yang akan bangun power plant, untuk jamin PLN bisa tetap menjalankan usaha di Jawa,” kata Bahlil.(RI)