JAKARTA – Berbagai cara terus diupayakan demi meningkatkan produksi migas nasional. Salah satu cara yang menjadi prioritas agar bisa diimplementasikan adalah penerapan metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Bahkan pemerintah telah memperhitungkan bahwa dengan EOR yang optimal maka produksi nasional bisa bertambah sekitar 5% – 10%.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menuturkan berdasarkan kajiannya jumlah cadangan migas yang terbukti saat ini mencapai 2,4 miliar barel.

“Cadangan kita dengan EOR ditargetkan bisa naik 5% hingga 10% dari yang ada saat ini. Jadi tujuan kita meningkatkan cadangan,” kata Tutuka dalam Festival EOR 2022 di Jakarta, Kamis (15/12).

Saat ini recovery factor hulu migas mencapai 33%. Implementasi EOR berpotensi mendorong recovery factor ini menjadi 40% hingga 45%. Selain itu, implementasi EOR umumnya bukan hanya untuk menigkatkan produksi. Dengan menerapkan EOR maka umur produksi suatu lapangan migas dapat diperpanjang.

Hingga kini baru injeksi CO2 dengan metode huff & puff dilakukan Pertamia pada sumur JTB-161 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang di Indramayu, Jawa Barat pada Oktober lalu. Terbaru dilakukan oleh Petrochina.

Tutuka mengungkapkan, dari ujicoba tersebut, Pertamina berhasil meningkatkan produksi hinga 70%.

Selanjutnya, injeksi CO2 di Blok Jabung oleh Petrochina. Program uji coba lapangan untuk injeksi huff & puff CO2 dilakukan pada sumur minyak Gemah-6. Uji coba ini ditargetkan berlangsung sebulan ke depan dengan target volume injeksi sebesar 1.800 ton CO2.