JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki kerja sama di sektor minyak dan gas dengan 12 negara. Sembilan kerja sama diantaranya dilakukan bersama negara di Asia, terutama dari Kawasan Timur Tengah.
Soerjaningsih, Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, mengatakan semua kerja sama yang dijalin merupakan kerja sama multi years. Artinya tidak bisa dirampungkan dalam satu tahun.

“Ini semua berjalan. Kerja sama itu tergantung perkembangan, tidak selesai sekarang tahun ini. Tetap kami jalankan program ini,” ungkap Soerjaningsih di Jakarta, belum lama ini.

Kerja sama yang dilakukan mencakup, kerja sama dengan Amerika Serikat terkait dengan strategi penemuan cadangan migas, pengembangan blok migas konvensional serta standard dengan API.

Kedua, kerja sama dengan Jepang terkait Liqufied Natural Gas (LNG), Safety and Gas Qualification Standard CNG, kemudian pengelolaan Blok Masela dan Mahakam. Ketiga adalah kerja sama dengan Korea Selatan terkait Gas Safety Management, Small Scale LNG dan Energy Independent kemudian pengembangan Sumber Daya Manusia.

Kerja sama keempat adalah dengan Rusia untuk pembangunan kilang migas, dalam hal ini adalah kilang Tuban yang sudah berjalan serta pengembangan eksplorasi lapangan migas.
Kelima adalah kerja sama adalah dengan Norwegia yang terkait dengan eksplorasi laut dalam, pengelolaan gas suar (gas flare), mini and medium scale LNG Plant. Serta standarisasi keselamatan migas.

Keenam adalah kerja sama dengan Iran terkait pasokan LPG, impor minyak mentah, kilang serta kegiatan eksplorasi lapangan minyak Iran. Ketujuh adalah kerja sama dengan Azerbaijan terkait impor minyak mentah dan kerja sama untuk eksplorasi lapangan migas.

Kedelapan, kerja sama dengan Timor Leste untuk pendidikan dan pelatihan lalu adanya survei bersama di daerah perbatasan lalu partnership program. Kesembilan,kerja sama dengan Pakistan agar tidak terbatas pada penjualan LNG serta perjanjian jual beli LNG dengam PLL.

Kesepuluh dengan Bangladesh terkait kerja sama jual beli LNG. Kemudian, kesebelas adalah kerja sama dengan India untuk konversi minyak tanah ke LPG, teknologi kilang, infrastruktur gas dan gasifikasi BBM. Kemudian kerja sama diesel dual fuel, regasifikasi, storage floating land. Serta keduabelas, kerja sama dengan Irak terkait untuk alokasi minyak mentah, kerja sama refinery (kilang) lalu pengembangan industri kimia.(RI)