JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT Pertamina (Persero) mencari mitra usaha untuk mengelola blok minyak dan gas. Kerja sama dengan mitra diharapkan bisa meningkatkan produksi dan cadangan migas Pertamina.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan dengan memiliki mitra maka akan ada sinergi dalam hal penggunaan teknologi. Tidak hanya itu kemampuan finansial Pertamina juga meningkat sehingga bisa menekan risiko usaha.

“Dalam jangka pendek, guna memperkuat kemampuan teknis dan finansial di hulu migas, pemerintah mendorong Pertamina untuk bekerja sama dengan mitra, sehingga dapat meningkatkan modal masuk ke Indonesia,” kata Arifin saat membuka Pertamina Energy Forum 2019, di Jakarta, Selasa (26/11).

Selain itu, jangka panjang Pertamina diminta untuk segera mengimplementasikan metode Enhance Oil Recoery (EOR). Serta memperbanyak kegiatan eksplorasi.

Arifin sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun ke belakang kegiatan eksplorasi sangat lesu dan bisa dikatakan tidak ada upaya serius untuk mencari cadangan migas baru. “Jangka panjang mengubah sumber daya alam menjadi cadangan, melaksanakan EOR dan meningkat eksplorasi,” tukasnya.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan strategi kemitraan menjadi salah satu strategi yang dikedepankan Pertamina ke depan, termasuk di sektor hulu migas. Ini dibuktikan pada pengelolaan blok Corridor. Pertamina yang berhak menjadi pengelola pada 2026 tetap mengajak mitra eksisting, yakni ConocoPhillips dan Repsol. Tidak hanya itu, beberapa blok migas besar lainnya juga akan dikerjasamakan dengan mitra, seperti Blok Rokan.

“Memang di dunia itu perlu partnership, bahkan di Rokan kami pun akan menggandeng partner,” kata Nicke.

Pertamina saat ini juga sedang mengevaluasi sejumlah blok migas yang dikelola untuk ditawarkan sebagian hak partisipasinya (Participating Interest/PI) ke pihak lain. Langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi migas dan penemuan cadangan melalui kegiatan eksplorasi.

“Kami juga bicara dengan CEO ExxonMobil terkait potensi migas di daerah Bojonegoro. Ini kami terus melakukan itu dengan partner yang ada, maupun di area yang baru,” kata Nicke.(RI)