BANDUNG – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Subholding Upstream Pertamina memproyeksi kuota Pertalite dan Solar atau BBM bersubsidi tidak akan melebihi kuota. Selain karena adanya tambahan kuota yang disetujui pada September lalu.

Alfian Nasution, Direktur Utama PPN, menyatakan berkat mekanisme sementara sekaligus uji coba yang dilakukan perusahaan bisa mengendalikan potensi penyelewengan konsumsi yang sebelumnya kerap terjadi.

“Kita sudah mengendalikan kita buat di sistem kita kunci ketika berusaha ambil lebih ambil dalam batas. Kita masih uji coba seperti solar itu 40 liter, 60 liter dan 200 liter. ada kendaraan pribadi itu 40 liter, 60 liter itu truk engkel dan 200 liter itu truk per hari itu dicatat no polisi itu mencungci ada seamacam kuota harian,” kata Alfian ditemui Dunia Energi di Lembang, Selasa (1/11).

Menurut Alfian, dengan strategi Pertamina tersebut konsumsi bisa dikendalikan. Kini penyelewengan dengan modus membeli BBM berulang-ulang tidak lagi terjadi.

“Terkontrol jadinya, ada rangenya saya lihat sekitar 2% dibandingkan dengan sebelumnya lumayan besar. secara total 1-2%. Kan ada revisi kuota dengan revisi kuota ini yang September otomatis ini tidak akan over lagi dan dijaga dengan pengendalian saat ini,” ungkap Alfian.

Menurut dia dengan sistem dengan sistem catat sekarang oknum konsumen yang isi BBM solar berulang tidak akan bisa. Sehingga modus memanfaatkan pengisian berulang untuk dijual ke industri.

“Tadi sudah isi udah keliatan itu kurangi orang isi berulang. Mereka jual ke industri itu udah luar biasa upaya dari kami,” ungkap Alfian. (RI)