JAKARTA – Pemerintah menegaskan akan memprioritaskan pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga bagi daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas).
Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan akan menjadi tidak adil jika daerah penghasil gas justru tidak memiliki jargas untuk rumah tangga.
“Jargas akan kita bangun untuk kota yang ada gasnya, harus dibangun. Tidak fair (adil) kalau misalnya wilayah atau kotamadya memiliki sumur gas, tapi masyarakatnya tidak mendapatkan gas,” kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/11).
Salah satu wilayah yang akan mendapatkan prioritas adalah Kalimantan Timur. Ketika sudah ditentukan wilayah yang akan dibangun jargas,  pemerintah akan meminta pemerintah daerah untuk memetakan wilayah yang akan diprioritaskan.
“Mungkin Kalimantan Utara, Tarakan hampir seluruh kota punya jaringan gas. Nanti, Kalimantan Timur tolong nominasikan Kutai Kartanegara atau mana,” kata Jonan.
Khusus untuk Kalimantan Timur, Kementerian ESDM sudah merencanakan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di dua lokasi, yaitu Kota Samarinda (4.500 SR) dan Kota Bontang (8.000 SR) dengan jangka waktu pelaksanaan hingga Desember 2017.
Pada 2018, anggaran untuk pembangunan jargas sedikit dipangkas dengan alasan untuk dialihkan ke sektor lain seperti pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pengeboran sumur-sumur air bersih.
Pemerintah sudah menargetkan pembangunan jargas mencapai 1,9 juta sambungan pada 2019,  namun hingga saat ini yang terealisasi belum mencapai 50%.
Ego Syahrial, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM,  mengatakan kemungkinan besar target yang sudah dicanangkan tidak akan tercapai.
“Sekarang saja baru 24% (tercapainya). Ini kan memang sampai 2019, target saya 40%-45%,” kata Ego.(RI)