KARAWANG – B. Braun Indonesia perusahaan teknologi farmasi berbasis di Jerman mulai pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 MwP di pabrik Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (18/1)

Peresmian PLTS ini dilakukan oleh Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, S.E., yang diwakili kehadirannya oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi, S.H., M.H serta disaksikan oleh Presiden Direktur B. Braun Indonesia, Rainer Ruppel.

Rainer mengungkapkan pengoperasian PLTS ini merupakan salah satu upaya B. Braun Indonesia untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan dan upaya transisi energi yang dilakukan perusahaan untuk suplai energi listrik di berbagai asetnya, salah satunya di fasilitas produksinya.

“B Braun Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan kebijakan energi baru terbarukan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” ujar Rainer, Kamis (18/1).

Penggunaan PLTS untuk suplai energi listrik di berbagai aset perusahaan merupakan salah satu inisiatif B Braun Indonesia dalam upaya transisi energi dan menekan emisi gas buang CO2 melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.

PLTS ini mampu menghasilkan 1.673-Gigawatt hour (GWh) listrik per tahun dan dapat memenuhi sekitar 20-30% kebutuhan listrik di pabrik B. Braun Indonesia. Pengoperasian panel surya ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon hingga sebesar 25% (346 ton) emisi karbon per tahun. B. Braun secara global menargetkan penurunan emisi CO2 sebesar 50% hingga tahun 2030.

“Untuk mendukung pengurangan emisi karbon, pengoperasian PLTS ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 23 persen bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 dan Net Zero Emission pada tahun 2060,” ungkap Rainer.

Selain pengoperasian PLTS, B. Braun Indonesia juga telah melakukan berbagai inisiatif transisi energi dan berinvestasi dalam menciptakan dampak positif terhadap lingkungan. B. Braun Indonesia telah menerapkan konsep pabrik ramah lingkungan dengan pemanfaatan pencahayaan alami dan teknologi pabrik yang hemat energi. B. Braun Indonesia juga memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam produksi cairan dasar infus dan penanaman pohon di sekitar fasilitas produksi untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi.

“Kami meyakini bahwa inisiatif ini akan mendorong operasi perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien, yang mendukung komitmen B. Braun Indonesia untuk mengembangkan bisnis yang harmonis dengan lingkungan demi generasi masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata Rainer.

Rosmalia Dewi, yang mewakili Bupati Karawang,  mengatakan sambutan positif pemerintah kabupaten atas langkah B Braun Indonesia yang turut menjadi bagian dalam upaya  mendorong konversi energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan melalui pengoperasian panel surya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik di berbagai asetnya.

“Kami tentunya berharap langkah inisiasi akan terus dikembangkan dan dapat diikuti oleh korporasi lainnya dalam pemanfaatan EBT,untuk menekan jejak karbon,” ujar Rosmalia. (RI)