SEMARANG – Distribusi pasokan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok serta untuk industri di Semarang, Jawa Tengah dipastikan tersalurkan dengan baik yang didukung adanya jumperline Tambak Lorok dari pipa transmisi offshore KJG hingga pipa interkoneksi Tambak Rejo Tambak Lorok di Onshore Receiving Facilities (ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok.

Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN mengungkapkan penyaluran gas dipastikan berjalan dengan mengedepankan safety. Dia menuturkan untuk kelistrikan dan non kelistrikan yang pasokan gasnya melalui ORF KJG memiliki beberapa sumber pasokan gas.

Dia menuturkan secara infrastruktur yang dikawal KJG, nantinya PGN bisa dapatkan pembeli gas selain Indonesia power di Sales and Operation Region (SOR) 3. Tambahan pelanggan cukup baik dengan integrity asset yang baik bisa berikan layanan secara proven.

“Untuk Indonesia power dan industri Jateng dapatkan alokasi dari JTB (Jambaran Tiung Biru) dari pipa Gresem (Gresik-Semarang) ini bisa berikan support awalnya single source, rump up sudah mulai membaik,” kata Fadjar ditemui di ORF KJG, Senin (17/4).

(ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok membuat gas yang masuk dalam sistem Kepodang dan Gresik – Semarang (Gresem) menjadi lebih fleksibel untuk didistribusikan ke berbagai konsumen tidak hanya untuk sektor kelistrikan akan tetapi juga untuk sektor non kelistrikan.

Selama ini ada dua sumber gas yang aliran gasnya melalui ORF KJG Tambak Lorok yakni lapangan gas Kepodang dan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro.

“Rata-rata potensi market ke arah Demak saat ini enam industri dengan kebutuhan gasnya hampir 2 MMscfd. Kami saat ini sedang kembangkan hingga ke Mangkang,” ungkap Fadjar.

Beberapa industri yang mendapatkan pasokan gas dari Kepodang dan JTB antara lain Roda Mas, Pusaka Hidup, Eterco Farma, Kino Food, SPBG Kaligawe dengan kebutuhan 1 BBTUD, Aroma Kopi yang membutuhkan gas sekitar 2,5 BBTUD serta untuk San Food.

Sebenarnya ada lagi potensi permintaan gas yakni Tambak Aji dan Wijaya Kusuma. Namun hingga kini rencana pembangunan pipa gas untuk menyalurkan gas ke sana masih belum rampung.

PGN kata Fadjar sedang menunggu penyelesaian pembangunan pipa transmisi Cirebon – Semarang sebelum membangun infrastruktur tambahan guna mengalirkan gas ke konsumen baru.

“Saat ini konsepnya CNG tapi adanya gas Kepodang, pipa Cisem nanti Tambak Aji bisa support juga ke Wijaya Kusuma. Kalau lihat di sini infrastruktur KJG, Gresem, Cisem nanti untuk KIK Kendal bisa kita support. Jadi mennunggu Cisem tahap 1 selesai,” ungkap Fadjar. (RI)