JAKARTA – Pemerintah menargetkan pelaksanaan distribusi tertutup LPG kemasan 3 kilogram (kg) bisa mulai berjalan pada kuartal I 2017 secara bertahap. Pelaksanaan diawali sosialisasi pada Janurai dan Februari.

“Januari-Februari sosialisasi, Maret sudah mulai. Pulau yang tidak terlalu besar akan dimulai seperti di Bali dan Lombok, baru kemudian Jawa. Kartu sudah mulai tersebar,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disela diskusi energi kita di Gedung Dewan Pers, Kamis (24/11).

Lebih lanjut Wiratmaja menjelaskan saat ini tengah dilakukan pengkajian penggunaan kartu khusus yang dikeluarkan Kementerian Sosial bagi masyarakat tidak mampu. Selain menggunakan kartu khusus yang juga sudah dipersiapkan Kementerian ESDM.

“Kita sedang persiapkan, Kalau ada kartu keluarga sejahtera tinggal ditambahkan di sana,”tukasnya.

Pemerintah kata Wiratmaja menetapkan untuk harga eceran tertinggi LPG 3 kg berkisar antara Rp15.000- Rp16.000 per tabung. LPG ditargetkan akan mulai menyebar sehingga akhir 2017 pola distribusi tertutup ini bisa diimplementasikan ke semua daerah.

Dito Ganindito, Anggota Komisi VII DPR, mengungkapkan masih banyak masyarakat bertanya-tanya terkait rencana pemerintah dalam mekanisme baru distribusi LPG kemasan 3 kg untuk tahun depan.

“Harus disosialisasikan dulu, karena polanya dirubah ke tertutup. Harus dijelaskan apa itu pola tertutup bagaimana pelaksanaannya, siapa yang berhak mendapakan, tata kelola seperti apa. Karena jika tidak ada sosialisasi nantinya masyarakat juga jadi resah,” kata Dito.

Pelaksanaan distribusi tertutup ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007, tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga elpiji bersubsidi 3 kg, yaitu golongan rumah dan usaha mikro.

PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha yang bertugas juga menyalurkan LPG kemasan 3 kg ini mengaku siap menjalankan rencana pemerintah. Saat ini tahap persiapan yang tengah diinsentifkan. Selain ikut sosialisasi, Pertamina juga menyiapkan infrastruktur untuk pelaksanaan sistem baru nantinya.

Menurut Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, dalam pelaksanaannya distribusi tertutup harus memberikan keamanan tehadap masyarakat. Uji coba yang telah dilakukan di kota Tarakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah bisa dijadikan bahan evaluasi persiapan untuk implementasi pelaksanaan program secara nasional.

“Paling penting kalau gunakan kartu berarti sisi teknologi harus siap. Jadi memang ada infrastruktur sehingga masyarakat aman” katanya.(RI)