JAKARTA – Program vaksinasi dan penerapan new normal di seluruh dunia, telah mendorong pemulihan konsumsi dan permintaan energi, sehingga harga batu bara mulai berangsur pulih sejak Oktober 2020 dan mencapai puncaknya US$96 per ton pada akhir Maret 2021.

Mulianto, Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), mengatakan Indo Tambangraya telah melewati krisis dan siap untuk memanfaatkan momentum pemulihan harga pada tahun ini dengan kegiatan operasional yang andal dan
berjalan lancar serta sisi keuangan yang kuat.

“Ketika sektor pertambangan batu bara bergerak ke titik terendahnya, ITMG telah menerapkan efisiensi biaya secara disiplin guna menjaga agar kegiatan
operasional berjalan lancar dan siap memanfaatkan momentum kenaikan harga,” katanya, Selasa (11/5).

Mulianto mengungkapkan, pada tahun ini perseroan telah menetapkan strategi berupa “Empat Plus Sasaran Utama.”

Pertama, melindungi karyawan secara jasmani dan rohani dari ancaman COVID-19 dan terus mendukung masyarakat sekitar tambang dengan menyediakan bantuan kesehatan maupun logistik selama pandemi. Perseroan berencana ikut serta dalam program vaksinasi Gotong-Royong demi kebaikan seluruh karyawan.

Kedua, Indo Tambangraya akan terus mengoptimalisasi keuntungan dengan menetapkan target volume produksi sebesar 17,7 – 19,9 juta ton dengan nisbah kupas 9,7 kali dan target volume penjualan sebesar 20,7 – 22,9 juta ton.
Perseroan juga akan menciptakan nilai
sepanjang rantai batu bara di antaranya mendapatkan batu bara pihak ketiga sebanyak 2,5 – 2,9 juta ton dan
menambang 4,3 juta ton yang dilakukan oleh anak perusahaan sendiri.

Ketiga, Indo Tambangraya akan melanjutkan transformasi digital dengan target andalan mempercepat transisi
pertumbuhan secara digital, dan rasionalisasi harga.
Transformasi digital diharapkan dapat membangun platform yang sangat cepat dan memberikan layanan dengan nilai tambah. Selain itu, transformasi
digital diharapkan juga dapat membentuk sumber daya manusia dengan budaya digital, tidak rapuh dan berfokus pada tata kelola perusahaan yang baik.

Keempat, perseroan pada tahun ini juga akan mewujudkan inisiatif ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dan meneguhkan Banpu
Heart sebagai nilai inti perusahaan. ESG adalah kecenderungan global yang tak bisa dihindari sedangan Banpu Heart dipercaya akan menggerakkan transformasi bisnis menuju perusahaan Indonesia di
bidang energi yang berintikan inovasi, teknologi, inklusi dan keberlanjutan.

Kelima, Indo Tambangraya akan menjajaki transformasi bisnis baru di luar penambangan batu bara, yaitu
mengembangkan kapasitas menuju tren energi masa depan, mengeksplorasi potensi investasi yang menangkap pertumbuhan tinggi dari tren energi
baru, dan menggunakan sumber daya terbarukan di seluruh lokasi tambang yang ada.

“Dan juga ikut serta dalam tren hilirisasi batu bara yang di antaranya proyek uji coba Underground Coal Gasification,” kata Mulianto.(RA)