JAKARTA – Realisasi lifting minyak nasional masih tidak kunjung mencapai target yang sudah dicanangkan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) tidak kunjung merilis informasi resmi tentang realisasi lifting minyak.
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya membocorkan realisasi lifting dalam sesi kunjungan kerjanya. Menurut Bahlil realisasi lifting telah mencapai 580 ribu barel per hari (bph) atau 95,8% dari target 605 ribu bph. Menurut Bahlil dengan realisasi yang ada saat ini dia optimisitis nantinya realisasi bisa mencapai target.
“Lifting minyak kita sekarang kan hanya 580 ribu barel per day dan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita 605 ribu barel per day di tahun 2025. Dan Insya Allah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN,” Rabu (30/4).
Salah satu optimisme Bahlil dengan kinerja produksi dan lifting minyak nasional adalah dengan optimalisasi blok-blok migas yang tergolong tua seperti blok Mahakam.
Hingga Maret 2025, rata-rata lifting Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS) mencapai 25.000 barel minyak dan kondensat per hari serta 399 juta standar kaki kubik gas per hari. Sejak 2018 hingga kuartal I 2025, total bagi hasil yang disalurkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) telah mencapai sekitar US$207,5 juta.
Selain itu Bahlil juga menyoroti bahwa peningkatan produksi migas tidak hanya bergantung pada pengembangan lapangan baru, tetapi juga pada optimalisasi sumur-sumur lama (idle well). Pemerintah menegaskan sejumlah sumur tua yang sebelumnya diperkirakan mengalami penurunan justru mampu meningkatkan produksi dengan bantuan teknologi di lapangan, seperti penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Komentar Terbaru