JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana tetap melelang wilayah kerja (WK) atau blok migas pada tahun ini, meskipun perekonomian serta industri migas secara global dan nasional dalam kondisi tidak terlalu baik akibat pandemi Covid-19.

Mustafid Gunawan, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM,  mengatakan pemerintah sejak awal telah mempersiapkan 10 blok migas untuk dilelang pada tahun ini. Semula 10 blok migas tersebut akan dilelang bersamaan,  namun lantaran gejolak ekonomi serta anjloknya harga minyak dunia maka ada perubahan dalam mekanisme lelang tahun ini.

Semula ada 10 blok migas yang akan dilelang. Masing-masing melalui penawaran langsung sebanyak lima blok dan penawaran reguler sebanyak lima blok. Dalam rencana terbaru pemerintah nantinya akan memprioritaskan blok migas yang akan dilelang melalui mekanisme penawaran langsung.

“Jadi kalau minat ada dua (mekanisme), lelang langsung dan lelang reguler. Kami lebih ke penawaran langsung karena lebih ada kepastian dari calon investor,” kata Mustafid di Jakarta, Selasa (28/7).

Pada April lalu Kementerian ESDM memutuskan untuk menunda pelaksanaan lelang blok migas tahap I 2020.

Selain itu, pemerintah juga tidak akan menunggu semua blok siap dilelang, melainkan mana perusahaan yang sudah mengajukan melalui joint study maka bisa langsung dilelang.

Saat ini tahap persiapan akhir masih terus dilakukan sehingga Mustafid juga belum bisa pastikan kapan lelang tersebut dilakukan. Namun satu hal yang pasti saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan para pelaku usaha calon investor di blok migas yang akan dilelang langsung tersebut.

“10 WK (dilelang persiapan) persiapan kalau sudah siap dari sisi investor maupun secara teknikal dilelang. Enggak semuanya, yang siap dulu yang dilelang,” kata Mustafid.

Pemerintah mengakui dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan industri hulu migas, tapi pada kenyataannya masih ada pelaku usaha yang berminat untuk melakukan joint study dan mau melakukan penawaran.

“Kami terus pastikan supaya investor bisa ambil blok migas, sekarang kan kondisi juga lagi Covid, harga minyak turun, strategi perusahaan masing-masing menyesuaikan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, salah satu perusahaan yang cukup agresif tetap mengikuti lelang blok migas nanti adalah Repsol.

Ego Syahrial, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM,  menuturkan bahwa berdasarkan informasi yang disampaikan ke pemerintah pihak Repsol menjadikan Indonesia sebagai lokasi utama investasi saat ini. Hal tersebut menandakan bahwa iklim investasi serta kondisi cadangan migas Indoensia masih menarik di mata para investor.

“Repsol memfokuskan tiga eksplorasi dunia alaska gulf meksiko dan Indonesia. Artinya Indonesia masih menarik, artinya dia minta proses lelang legal-nya. Diantara 10 ini ada yg minta tahan dulu, karena covid atau apa, sistemnya ngga usah tunggu 10 disatu sisi ada yang minat besar keyakinan mereka,” ungkap Ego.

Ego juga menyatakan bahwa Menteri ESDM Arifin Tasrif sudah menginstruksikan adanya lelang blok migas bagi blok yang memang sudah siap untuk dilelang

“Namanya menteri siapapun kalau sudah tunjukan ketertarikan apa salahnya kita proses,” tegas Ego.(RI)