JAKARTA –  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat hampir lebih dari 50% rencana kegiatan eksplorasi tahun ini dibatalkan. Target kegiatan survei seismik, baik 2D maupun 3D hingga pengeboran sumur eksplorasi banyak yang direvisi. Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan untuk seismik 2D penurunan terjadi di wilayah kerja aktif. SKK Migas semula menargetkan survei 2D sepanjang 5.374 km, namun kemudian direvisi hingga 49% atau menjadi 2.755 km.

“Kemungkinan hanya penurunan terhadap yang kami rencanakan 5.314 km. Hingga Maret baru 319 km,” kata Dwi dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI secara virtual, Selasa (28/4).

Untuk survei 2D sebagai bagian dari Komitmen Kerja Pasti Open Area, hingga Maret 2020 realisasinya mencapai 7.350 Km atau sudah 32% dari target 22.950 Km.

Menurut Dwi, kegiatan survei KKP banyak dilakukan di laut atau offshore, sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Ini berbanding terbalik dengan kegiatan survei 3D yang mengalami paling banyak penyesuaian pada tahun ini. SKK Migas memproyeksikan penurunan sekitar 84% kegiatan survei 3D tahun ini dari sebelumnya ditargetkan seluas 6.837 km2, hingga akhir tahun kemungkinan hanya bisa diselesaikan seluas 544 km2, Hingga Maret saja sudah dilakukan survei 3D seluas 477 km2.

“Seismik 3D dengan berbagai kesulitas dan mengikuti kebijakan menangkal Covid-19. Enggak bisa banyak orang, padahal butuh banyak orang sehingga perkiraan akan turun banyak dalam menyerap tenaga kerja,” kata Dwi.

Kegiatan eksplorasi lainnya yang turun drastis adalah pengeboran sumur eksplorasi. Awalnya tahun ini ditargetkan ada 61 pengeboran sumur eksplorasi atau meningkat hampir 100% dibandingkan realisasi pengboran sumur eksplorasi tahun lalu. Namun kenyataannya hingga Maret 2020 saja berdasarkan data SKK Migas baru empat sumur eksplorasi di bor dan hingga akhir tahun pengeboran sumur eksplorasi tidak akan lebih banyak dari tahun lalu atau 33 sumur. “Ekplorasi dari rencanan 61 sumur kami perkirakan 33 sumur, turun 56% (dari target),” ungkap Dwi.

Pemangkasan kegiatan eksplorasi tersebut dilakukan sehingga program kerja yang berdampak langsung terhadap produksi tidak mengalami pemangkasan. SKK Migas memastikan tidak banyak program pengembangan dipangkas. Hingga akhir 2020, pengeboran sumur pengembangan atau development well drillings ditargetkan sebanyak 376 sumur atau turun hanya 5% dari target sebelumnya yakni 395 sumur. Hingga kuartal I, sudah ada 74 sumur pengembangan yang dibor.

Kemudian workover atau kerja ulang sumur hingga akhir tahun ditargetkan sebanyak 767 atau turun 9% dari target awal yakni 837 sumur. Hingga Maret 2020 sudah ada 166 workover. Lalu untuk kegiatan perawatan sumur atau well service tahun ini targetnya direvisi menjadi 27.966 kegiatan atau turun 1% dibandingkan dengan target awal yakni 28.151 kegiatan. Sepanjang kuartal I sudah dilakukan 6.926 well service.(RI)