JAKARTA – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat memprediksi penurunan konsumsi BBM, baik itu gasoline maupun gasoil selama Ramadhan dan Idul Fitri pada 2020. jika dibanding kondisi normal. Tengku Fernanda, General Manager MOR III, mengatakan konsumsi bahan bakar pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya memiliki kecenderungan peningkatan konsumsi. Ini disebabkan oleh pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terjadi sejak Maret.

“Tahun ini kita memasuki Ramadan yang sangat berbeda, bersamaan dengan pandemi Corona, namun perusahaan harus tetap menyediakan kebutuhan vital masyarakat,” kata Fernanda dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/4).

Selama masa Ramadhan dan Idul Fitri, konsumsi BBM jenis gasoline di wilayah MOR III diperkirakan rata-rata hanya 17.316 Kiloliter (KL) per hari atau turun 35% dari kondisi normal sebesar 26.247 KL per hari.

“Dari perkembangan penjualan yang dapat kami sampaikan kelompok gasoline, Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo hariannya pada April turun 35% dibanding kondisi normal Januari-Februari. Kondisi normal kami rata-rata Januari-Februari karena bulan Maret sudah dipengaruhi pada 10 hari terakhir,” ungkap Fernanda .

Penurunan juga terjadi untuk BBM jenis gasoil, yakni terjadi penurunan sekitar 26% dari normalnya sekitar 9.811 per hari menjadi 7.502 per hari.

Kondisi penurunan diperkirakan makin dalam setelah pemerintah memutuskan untuk melarang kegiatan mudik. Pemerintah akan melakukan penyekatan di berbagai ruas jalan ton untuk menghalau kendaraan para pemudik dari ibu kota ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.

Menurut Tengku, saat pembatasan diberlakukan penyekatan, khususnya kendaraan antar kota antar provinsi memang tidak akan berdampak besar, tapi tetap memberikan efek lanjutan terhadap penurunan konsumsi BBM.

“Saat tidak diizinkan ke luar kota aktivitas berlangsung di kota atau kabupaten mereka tinggal, sehingga proyeksi penjualan akibat penyekatan kendaraan tidak akan terlalu besar dibanding kondisi saat ini. Lebih kurang mungkin nanti turunnya sampai 40-an persen gasoline, kalau gasoil mungkin 30%,” kata Fernanda.(RI)