JAKARTA – Pemerintah mulai serius mengkaji penghapusan BBM beroktan 88 atau Premium. Sebagai gantinya BBM beroktan 90 atau Pertalite disiapkan sebagai jenis BBM dengan oktan terendah yang akan dipasarkan oleh Pertamina.

Soerjaningsih, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan kajian untuk menghapus premium dari pasaran makin intensif dilakukan. Ini tidak lepas dari kondisi di lapangan dimana penggunaan premium menurun drastis pada tahun ini.

“Premium ini kan secara volume juga sudah semakin kecil. karena masyarakat sudah shifting ke Pertalite. Premium ini hanya tinggal tujuh negara yang pakai dan kami  berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Sehingga terkait dengan Premium ini dipikirkan ke depan Pertalite bisa menggantikan Premium,” jelas Soerjaningsih, dalam paparan kinerja migas secara virtual, Senin (25/10).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga September 2021 atau kuartal III realisasi penyaluran Premium yang merupakan BBM penugasan baru 3,3 juta kilo liter (KL) atau 33 persen dari kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Namun,  pemerintah juga mendorong Pertamina untuk meningkatkan kualitas Pertalite terlebih dulu karena pemerintah sudah menargetkan BBM yang dipasarkan di masyarakat harus lebih ramah terhadap lingkungan. Jika RON 88 akan dihapus,  BBM yang dijual minimal RON 90 atau RON 91.

“Ke depean kita harapkan ada roadmap BBM ramah lingkungan. Jadi, ketika RON 88 dihapus yang kecil tiggal RON 90. Kalau kemampuan kami  meyakinkan akan naik ke RON 91. Tapi semua itu pastinya sedang kita kaji dan harus mendapatkan persetujuan dari presiden,” ungkap Soerjaningsih.(RI)