JAKARTA- Penjualan bahan bakar minyak jenis premium yang dijual oleh PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, tercatat turun pada kuartal I 2017 sebear 54% menjadi 3,5 juta kiloliter (kl) dibandingkan kuartal I 2016 sebesar 7,6 juta kl. Sementara itu, konsumsi solar naik sekitar 8% menjadi 3,10 juta kl dari periode sama tahun lalu 2,87 juta kl.

“Penurunan premium yang cukup signifikan tersebut karena masyarakat sadar atas penggunaan bahan bakar yang lebih baik kualitasnya,” ujar Afandi, Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi dua bahan bakar khusus (BBK) yang dijual oleh Pertamina, yaitu pertalite dan pertamax sepanjang kuartal I 2017, cenderung meningkat. Sepanjang periode Januari-Maret 2017, konsumsi penjualan pertalite mencapai 3,2 juta kl, naik signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat 376.395 kl. Sementara itu, penjualan pertamax juga naik menjadi 1,40 juta kl daripada periode sama tahun lalu sebesar 742.738 kl.

“Konsumsi BBK akan lebih stabil karena ada penurunan konsumsi premium karena pertuumbuhan penjualan kendaraan baru yang mengggunakan bahan bakar yang lebih sesuai dengan kualitas mesin,” ujar Afandi.

Menurut Afandi, konsumsi BBM tahun ini diperkirakan tumbuh 3% dengan target 70,17 juta premium, 43,47 juta barel pertamax, dan 99,55 juta barel pertalite. Sementara itu, solar ditargetkan sebesar 160,61 juta barel dan avtur 31,40 juta barel. (DR)