JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan tidak ada rencana untuk menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), khususnya di wilayah Marketing Operation Region (III), meskipun konsumsi BBM menurun drastis. Tengku Fernanda, General Manager Pertamina MOR III, mengatakan hingga kini tidak ada niatan untuk memberikan izin penutupan SPBU Pertamina, termasuk di wilayah MOR III yang menjadi wilayah paling terdampak dari penurunan konsumsi BBM. Adapun respons para pengusaha SPBU terhadap penurunan konsumsi BBM adalah dengan melakukan penyesuaian jam operasional.

“Hingga kini tidak ada satupun SPBU yang kami izinkan tutup. Kami ada 1.480 SPBU di MOR III, semuanya tetap beroperasi. Hanya kalau dulu hampir 75% SPBU beroperasi 24 jam, belakangan 2-3 minggu yang 24 jam sudah hanya 16 jam saja. Dari tiga shif jadi dua shift,” kata Fernanda dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/4).

Pertamina lanjut Fernanda memberikan keleluasaan kepada mitra SPBU untuk menyiasati kondisi saat ini untuk menekan biaya operasional dalam rangka efisiensi, tapi yang bisa dipastikan tidak ada arahan untuk menutup SPBU. Beberapa cara yang dilakukan, selain mengurangi jam operasional juga melakukan penyesuaian terhadap jumlah pompa yang dioperasikan.

“Jadi kami pastikan SPBU akan tetap buka melayani masyarakat. Bagaimana SPBU mengatur? Mereka atur sendiri, mereka mengurangi pompa yang beroperasi untuk menekan biaya. Operator SPBU masuk bergantian dan upaya-upaya lainnya untuk mengurangi biaya, tapi enggak ada SPBU yang kami izinkan untuk tidak beroperasi. Walaupun jauh turunnya (konsumsi) dari kondisi normal,” ungkap Fernanda.

Selama masa Ramadhan dan Idul Fitri, konsumsi BBM jenis gasoline di wilayah MOR III diperkirakan rata-rata hanya 17.316 Kiloliter (KL) per hari atau turun 35% dari kondisi normal yakni sekitar 26.247 KL per hari. Penurunan juga terjadi untuk BBM jenis gasoil sekitar 26% dari normalnya 9.811 per hari menjadi 7.502 per hari.

Rama Suhut, Region Manager Retail Sales MOR III, mengatakan saat ini stok BBM di SPBU lebih dari cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat rata-rata dua hingga tiga hari. Malah ada kecenderungan para pelaku usaha untuk menahan permintaan atau pembelian BBM dari depot. Untuk itu Pertamina telah menyiapkan berbagai program untuk menstimulus para pengusaha SPBU memenuhi stok di tangki-tangki penyimpanan BBM-nya. “SPBU yang setorannya mengkutin alur, Pertamina memberikan kredit sehingga SPBU tidak ada alasan untuk tidak lebih memiliki stok,” kata Rama.(RI)