JAKARTA – Para pemegang saham PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), perusahaan jasa angkutan batu bara dan mineral terintegrasi, menyetujui pembagian dividen tunai dari penggunaan laba bersih tahun buku 2019. Dividen tunai sebesar Rp5 per saham akan dibagikan pada 3 Juli 2020. Total dividen 14% dari laba bersih 2019 atau sebesar US$1,9 juta.

Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera, mengatakan perseroan telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan seluruh agenda disetujui oleh para pemegang saham Senin (8/9).

“Pembayaran dividen ini adalah yang keempat sejak perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017,” kata Imelda, Selasa (9/6).

Sebesar US$664 ribu atau 5% dari laba bersih akan disisihkan untuk dana cadangan perseroan dan US$10,7 juta atau 81% dicatat sebagai laba yang ditahan.

Para pemegang saham juga telah menyetujui laporan tahunan perseroan 2019 dimana laba bersih meningkat 44% menjadi sebesar US$11,3 juta dari US$7,9 juta di 2018 dengan komposisi pendapatan tertinggi dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Floating Loading Facility (FLF) dan Kapal Induk (MV).

“2019 adalah tahun ekspansi untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang dengan strategi ekspansi armada pembelian 4 unit MV, 2 unit Tongkang dan 1 unit Kapal Tunda,” kata Imelda.

Agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah perubahan susunan direksi yang disetujui dengan pengunduran diri Setya Rahadi dan Helena Adnan dari jabatannya sebagai Direktur dan Direktur Independen Perseroan.

Secara struktur modal, Pelita Samudera memiliki posisi leverage yang terjaga dengan baik di mana total utang berbunga dibandingkan ekuitas dan rasio gearing per 31 Maret 2020 mencapai 0,39 kali dan 0,32 kali sejalan dengan pembayaran utang dan akumulasi laba. Posisi likuiditas yang sangat baik juga terlihat dari rasio lancar per 31 Maret 2020 sebesar 0,7 kali.

Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, dalam agenda pertama rapat luar biasa pemegang saham menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank Indonesia sebesar US$20 juta dengan tenor 2,5 tahun. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis Perseroan yang solid, dimana fasilitas pinjaman dari Citibank adalah pertama kalinya diberikan untuk perusahaan pelayaran di Indonesia.

“Persetujuan pemegang saham dalam agenda kedua dengan pembentukan anak usaha di Singapura untuk pengembangan lini usaha ke luar negeri, memberikan peluang untuk meraih pasar internasional dan melayani permintaan transportasi logistik dengan lebih cepat dan efisien,” tandas Imelda.(RA)