JAKARTA – Pemerintah meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) meningkatkan kinerja, tidak hanya soal efisiensi biaya namun juga efisiensi waktu dalam proses berbagai perizinan atau tahapan proses investasi sektor migas.
Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan tidak akan segan-segan kembali melakukan perombakan di pimpinan SKK Migas, jika tidak ada perubahan berarti.

“Saya bilang Pak Amien (Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas), pimpinan sudah diganti semua supaya cepat. Kalau masih lambat, nanti termasuk Pak Amien,” kata Jonan disela peluncuran program ESDM One Map dan Amora di Kementerian ESDM, Rabu (31/5).

Menurut Jonan, perombakan pimpinan SKK Migas diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa terealisasi sehingga bisa mendukung perbaikan iklim investasi di sektor hulu migas.

Kementerian ESDM, pekan lalu, telah merombak komposisi pimpinan SKK Migas, yakni untuk posisi wakil kepala, sekretaris, deputi perencanaan, deputi operasi, dan deputi dukungan bisnis.

Jonan mengatakan, masih ada laporan tentang lambatnya pelayanan SKK Migas dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas.

“Saya juga minta pelayanan yang harus lebih cepat dan lebih baik. Ini terutama mungkin di migas, SKK Migas. Saya sampai sekarang masih mendengar pelayanan yang kurang cepat,” ungkap dia.

Pemerintah memberikan kesempatan kepada SKK Migas untuk memperbaiki kinerja, terutama dari sisi efisiensi cost recovery.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, sebelumnya mengungkapkan perombakan di SKK Migas merupakan strategi pemerintah mencapai target yang dicanangkan, yakni menekan cost recovery dan pertahankan produksi migas.

“Kita berharap pimpinan baru juga dengan semangat baru bisa mengaplikasikan, minimal bisa melaksanakan program yang ada lebih cepat lagi,” kata Arcandra.(RI)