JAKARTA – Pemerintah memiliki target tinggi dalam investasi dan produksi migas. Untuk bisa mengejar target tersebut maka peran data dan informasi migas jadi salah satu kunci utama.

Agus Cahyono, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan perbaikan data terus digenjot oleh pemerintah. Pemerintah menyadari bahwa kelengkapan data akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik minat perusahaan migas untuk berinvestasi di Indonesia.

Saat ini fokus pemerintah tidak hanya sekedar keterbukaan data dan informasi, akan tetapi kelengkapkan data juga menjadi fokus kementerian. Salah satunya lantaran kelengkapan data bisa memudahkan calon investor mengolah data seismik 2D menjadi sekuat 3D.

“Dengan data yang lebih lengkap, itu beri kemudahan dan kelengkapan (bagi investor) untuk lakukan studi regional,” kata Agus dalam diskusi virtual Kemudahan Berinvestasi dan Layanan Informasi di Sektor ESDM, Selasa (6/7).

Agus menyatakan data yang disetor oleh para pelaku usaha eksisting jumlahnya sangat banyak dan sudah berumur. Perlu waktu tidak sedikit untuk mengolah data tersebut.

“Kita harus pahami data seismik sudah dikumpulkan. Yang antri untuk melaporkan datanya banyak sekali.  Ada data-data lama disimpan didalam round tape yang besar-besar kemungkinan berhasil dibaca semakin rendah,” ungkap Agus.

Prana Raditya, Regulatory Affairs Committee Indonesian Petroleum Association (IPA), menyambut baik inisiatif pemerintah dalam mempermudah akses data. Namun dia juga berharap data subsurface blok migas ini dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga meningkatkan migas pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia.

“Dalam kaitannya dengan data, Indonesia saat ini sedang bersaing dengan negara-negara lain. Sehingga, semakin banyak, lengkap, dan baik kualitas data yang dapat disediakan untuk dikaji pelaku usaha, semakin menarik Indonesia bagi pelaku usaha di dalam dan luar negeri,” kata dia.

Menurut Prana, keterbukaan dijalankan dengan baik maka sudah rasakan manfaatnya perbaikan dari keterbukaan data dan informasi di ESDM. Selain itu target produksi minyak satu juta barel per hari (bph) dan gas 12 Bscfd bisa dicapai.

“Sangat relevan (untuk kejar target satu juta bph dan 12 Bsfd) keterbukaan informasinya kaitannya antara keterbukaan informasi dan data terutama bagi kami esbagai pelaku usaha terkait data subsurface,” kata Prana.(RI)