NEW YORK– Harga minyak mentah global naik pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu (1/5) pagi WIB karena investor terus mengawasi gejolak politik yang sedang berlangsung di Venezuela.

Mengutip Reuters, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik US$0,41 atau 0,7% menjadi menetap pada US$63,91 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai tertinggi sesi di US$64,75. .

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik US$0,76 atau 1,1% menjadi ditutup pada US$72,80 per barel pada London ICE Futures Exchange. Brent mencapai tertinggi sesi di US$73,27 per barel.

Ketegangan yang meningkat di negara Amerika Selatan pada Selasa (30/4), menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas ekspor minyak mentah negara itu dan memperketat pasokan global, menyusul sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap sektor minyak Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pada Selasa (30/4) melalui Twitter bahwa komandan militer dari semua wilayah dan area pertahanan negara itu telah “menyatakan kesetiaan mereka kepada rakyat, konstitusi dan negara.”

Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez juga mengatakan sebelumnya di Twitter bahwa “semua unit militer yang dikerahkan di delapan wilayah pertahanan yang tidak terpisahkan melaporkan normalitas di barak dan pangkalan militer mereka, di bawah komando komandan alami mereka.”

Media lokal menerbitkan di YouTube gambar-gambar pemimpin oposisi Juan Guaido di luar pangkalan udara militer La Carlota, yang terletak di Altamira di timur Caracas. Dia meminta warga sipil dan militer untuk bertindak melawan pemerintah dan mendesak Maduro untuk mundur.

Harga minyak naik setelah pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido menyerukan dukungan militer untuk mengakhiri pemerintahan Maduro, tetapi memangkas kenaikan setelah pemerintah mengatakan operasi perusahaan minyak milik negara PDVSA tidak terganggu dan para pemimpin militer tetap setia.

“Kemungkinan bahwa Guaido akan mengendalikan situasi tidak sekuat yang dirasakan pagi ini,” kata Direktur Berjangka Energi Mizuho, Bob Yawger di New York seperti dikutip Reuters. “Jika Maduro bertahan, Anda akan melihat pasar tetap rendah.” (RA)