JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan peluang PT Pertamina (Persero) untuk terlibat dalam proyek Lapangan Abadi, Blok Masela cukup terbuka. Apalagi dengan adanya rencana Shell melepas hak partisipasi (Participating Interest/PI)-nya di Masela.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan Pertamina bisa masuk ke Masela bukanlah mimpi. Bahkan mantan Direktur Utama Pertamina itu juga mendukung jika perusahaan migas plat merah itu serius mau membeli PI Shell.

“Mestinya ya ada potensi (masuk Masela) dan ada baiknya juga Pertamina,” kata Dwi ditemui di Kementerian ESDM, Senin malam (27/7).

Namun dimikian dia belum menerima informasi adanya tindakan serius dari Pertamina dalam rangka menindaklanjuti peluang tersebut. Jika berminat, Pertamina diharapkan bisa langsung berkoordinasi dengan Shell secara business to business. “Sejauh ini saya belum (dapat info) mesti nanti Pertamina berkomunikasi dengan shell,” tukas Dwi.

Hanya saja lanjut Dwi memang ada yang harus diperhatikan oleh Pertamina, teruamanya adalah terkait kemampuan utamanya dari sisi pendanaan.

“Ya ada baiknya iya (Pertamina), sekarang tinggal kemampuan Pertamina untuk berinvestasi di situ,” kata dia.

Dwi menjadi sosok yang sudah lama mendukung Pertamina untuk bisa terlibat di Masela saat masih aktif sebagai Dirut Pertamina.

Tumbur Parlindungan, praktisi migas yang juga mantan Indonesia Petroleum Association (IPA) menyatakan ada syarat utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang berniat terlibat di Masela. Pertama adalah mampu dari sisi finansial dan kedua mampu dari sisi penguasaan teknologi. Kehadiran Shell sebagai mitra Inpex Corporation yang merupakan operator di blok Masela adalah bukan tanpa alasan karena Shell memang memiliki dua kemampuan tersebut.

“Inpex gandeng Shell itu karena teknologi satu lagi capital, itu kuncinya. Siapaun penggantiya harus punya dua itu, kalau mereka (Pertamina) punya dua itu bisa (gantikan Shell),” kata Tumbur.(RI)