JAKARTA – PT PLN (Persero) memastikan masih bisa memasok listrik di kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua,   meskipun belum optimal. Dari total konsumsi normal 6 Megawatt (MW). PLN berhasil menyalurkan listrik dengan kapasitas 1,3 MW.

Dwi Suryo, Vice President Public Relation PLN, mengatakan kemampuan PLN untuk mengalirkan listrik di Wamena sempat berkurang lantaran adanya kerusuhan di Wamena.

“Hingga pagi ini masih mengalirkan listrik. Tadi malam beban yang dialirkan mencapai 1,3 MW, normal 6 MW,” kata Dwi ditemui di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (24/9).

Dwi menuturkan bahwa aliran listrik tetap mengalir lantaran adanya kepastian pengamanan dari aparak keamanan setempat. “Itu (aliran) bertahan tetap dinyalakan karena mendapatkan jaminan keamanan dan terus dijaga oleh pihak aparat TNI dan Polri,” ujarnya.

Hingga pagi ini,  PLN masih berupaya untuk menambah beberapa fasilitas yang masih alami kerusakan bekerja sama dengan satuan pengamanan.

Satu pembangkit yang saat ini sedang diupayakan untuk segera beroperasi normal adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) yang berkapasitas 500 kW. Dwi menjelaskan PLTMH terpaksa berhenti beroperasi lantaran para pekerja dan operator di sana diminta untuk berkumpul di Kodim ataupun Polsek terdekat untuk mengamankan diri.

“Kami bersama bersama Satuan pengamanan TNI-Polri pagi ini menyisir jalur jaringan yang mengalami kerusakan untuk dilakukan perbaikan sekaligus berusaha untuk bisa mengoperasikan PLTMH Walesi  yang kemarin Senin ditinggalkan oleh petugas karena diminta untuk berkumpul mengamankan dirinya dan keluarga di kantor Kodim dan kantor Polisi,” jelas Dwi.

Demo mahasiwa dan kelompok masyarakat yang awalnya kondusif di Wamena pada Senin (23/9) justru berujung anarkis pembakaran sejumlah perkantoran, fasilitas publik, pertokoan, dan kendaraan bermotor dibakar massa. Kantor PLN di sana juga tidak luput dari amukan massa.(RI)