JAKARTA – PT PLN (Persero) dinilai tidak optimal dalam mendorong peningkatan konsumsi listrik. Padahal posisi PLN sebagai satu-satunya perusahaan yang menguasai fasilitas dan jaringan listrik nasional seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik. Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai selama ini PLN tidak kreatif dalam meningkatkan penjualan listrik.

“PLN sebagai penjual listrik harus lebih kreatif. Ini bukan seperti perusahaan yang monopoli. Monopoli batasan layanan langit, karena tidak ada saingannya,” kata Jonan disela pembukaan pameran Hari Listrik Nasional di Jakarta, Rabu (9/10).

Menurut Jonan, salah satu peluang untuk meningkatkan konsumsi dan penjualan listrik adalah dengan mendorong penggunaan kompor induksi dan kendaraan listrik. Selama ini yang terlihat gencar mempromosikan penggunaan kompor induksi dan kendaraan listrik justru pemerintah, bukan PLN. Padahal, penggunaan kompor induksi dan kendaraan listrik, selain mendorong konsumsi dan penjualan listrik juga mendukung penggunaan energi bersih.

“Masa yang jualan PLN yang sibuk saya sama Pak Budi Karya (Menteri Perhubungan). Direksi PLN itu penghasilannya 30 kalinya Menteri ESDM. Pak Iwan (PLN) bilang tadi berapa? Masa kerjaannya lebih lemes dari saya. Kita harus percaya penggunaan kompor induksi dan listrik untuk kendaraan banyak dampak positif. Mengurangi emisi gas buang. Bisa tercipta energi bersih,” ungkap Jonan.

Jonan berharap kedepan konsumsi listrik bisa terus ditingkatkan dengan adanya peningkatan pertumbuhan komsumsi listrik mencapai 7%. “Tantangan selanjutnya konsumsi per kapita. Tahun ini 1.300 kwh. Harapannya kita bersama bisa naik. Naiknya itu kalau Pertumubhan Ekonomi rata rata 5%. maka bisa naik lebih 7%. Ya harusnya dua kali pertumbuhan ekonomi,” kata Jonan.(RI)