BALIKPAPAN – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream melalui Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berhasil menjalankan program Pertanian Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria (Tante Siska) mendorong pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dijalankan.

Tani Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria merupakan program pertanian terintegrasi yang mengoptimalisasi proses pertanian terpadu dengan mengintegrasikan empat bidang kegiatan; peternakan, pupuk organik, pertanian dan pengembangan, dengan menerapkan strategi optimalisasi produk turunan dan pemanfaatan limbah pertanian pada tiap bidang sehingga tidak ada limbah pertanian yang terbuang.

Gondo Irawan, Senior Field Manager PEP Sangasanga Field, menjelaskan tujuan program Tante Siska disusun dan dilaksanakan dalam periode 2019-2023 adalah untuk mengembangkan kegiatan pertanian dengan skema ekonomi yang berputar dan sistem inovasi sosial yang mengedepankan efisiensi dan pengembangan keanekaragaman produk secara ramah lingkungan.

“Dengan sistem ekonomi sirkular dan ramah lingkungan yang dilaksanakan di Desa Sarijaya, Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, program ini dilaksanakan bersama Kelompok Tani Setaria. Salah satu upaya yang dilakukan dalam merespon penurunan produktivitas dan hilangnya pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh penutupan perusahaan tambang adalah dengan merevitalisasi lahan pasca tambang batubara menjadi lahan pertanian yang efektif,” jelas Gondo, saat dijumpai di Desa Sarijaya, Selasa(15/11/2022).

Gondo Irawan, Senior Field Manager PEP Sangasanga Field

Hasil Studi Universitas Pelayanan LPPM Pertanian Bogor pada tahun 2020 menyatakan bahwa satu inovasi Tante Siska, yaitu Inovasi damkar berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 7,76 ton CO2eq/tahun. Inovasi ini mengubah asap bahan bakar menjadi asap cair dan dapat digunakan sebagai campuran kompos dan pupuk cair.
Inovasi Damkar merupakan bagian dari Eco-Innovation Perusahaan yang terintegrasi dengan nilai- nilai utama Perusahaan. Berkat inovasi yang dilakukan, pendapatan kelompok mencapai menjadi Rp 354 juta/tahun pada 2021, atau lebih dari 27 juta per bulan. Dengan kata lain, program ini telah berhasil merespon permasalahan yang ada di daerah sekitar operasional Perusahaan.

Dari segi lingkungan, sebesar 1.61 Ha berhasil direvitalisasi dan digunakan kembali, serta sebanyak 7,76 ton CO2eq/tahun emisi CO2 berhasil dikurangi. Dalam segi Ekonomi, Program ini berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 354 Juta per tahun dan penghematan pembelian pupuk sebesar Rp48,3 Juta pertahun. Sebanyak 16 petani mengelola pertanian terpadu, 114 anggota kelompok tani lainnya telah memiliki pengetahuan di bidang yang sama, serta sebanyak 677 penerima manfaat dari Program Tante Siska.

Gondo menambahkan bahwa Perusahaan berkolaborasi dengan kelompok masyarakat, pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya. Beragam kegiatan seperti pengolahan pupuk, pembangungan pembibitan dan penyulingan minyak atsiri dilakukan dalam program ini.

Sutrimo, Ketua Kelompok Tani Setaria, mengungkapkan produk yang dihasilkan dari integrated farming ini dapat menambah pendapatan masyarakat, serta membantu mengatasi permasalahan pembakaran Sekam Padi yang selama ini dilakukan oleh Petani.

“Dulu kami mendapatkan Sekam Padi itu gratis, sekarang setelah masyarakat tahu manfaat dari mengelola Sekam Padi ini jadi membayar Rp 5.000,- per kilogram. Itu pun sering kali kami tidak dapat barangnya karena sudah diproses sendiri oleh para petani. Kami bersyukur bahwa program dan ilmu yang kami sampaikan di Kelompok Setaria ini ditiru dan direplikasi oleh masyarakat lain,” ungkao Sutrimo.

Sutrimo, Ketua Kelompok Tani Setaria,

Program CSR Tante Siska binaan Pertamina EP Sangasanga Field telah berhasil meraih Gold di Ajang E2S Proving League 2022, penghargaan Best Community Program Kategori Emas dalam ajang 14th Annual Global CSR Award 2022 di Hanoi, Vietnam.

PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dinakhodai oleh PHI. Dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), PEP Sangasanga Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs).

“Harapan kami kelompok Setaria tetap konsisten. Bergerak dari zero to hero. Dari orang biasa menjadi luar biasa. Dulunya ini tidak ada apa-apa. Pesan kami untuk Pak Trimo , Comdev itu tidak terus menerus, tahun depan sudah exit mandiri tidak depend on Pertamina. Diharapkan ini akan terus kontinyu, sustainabilitynya bisa jalan,” kata Gondo.(RA)