JAKARTA – Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi sosok dibalik rencana penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan pipa transmisi Cirebon – Semarang (Cisem) dan Dumai – Sei Mangke.

Rizal Fajar Muttaqin, Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi, mengungkapkan saat ini posisi pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Migas sedang menunggu keputusan BPH Migas untuk ruas pipa Cisem.

“Status masih tunggu pengembalian ruas transmisi tersebut dari BPH Migas apakah masih akan dilanjutkan dengan lelang lain atau diserahkan ke pemenang kedua atau dikembalikan ke pemerintah tapi arahan pak menteri untuk ruas Dumai – Sei Mangke dan Cisem kami sedang jajaki kemungkinan untuk penggunaan dana APBN untuk pmbangunan ruas tersebut,” kata Rizal disela webinar Indonesia Gas Society (IGS), Rabu (27/1).

Menurut Rizal, ada alasan tersendiri sampai menteri ESDM mengusulkan wacana untuk menggunakan dana APBN dalam pembangunan ruas pipa transmisi.

“Agar tidak bebani industri yang akan manfaatkan gas tersebut dengan toll fee,” ungkap Rizal.

Berdasarkan data dari Dewan Energi Nasional (DEN) Total dana APBN yang diusulkan dalam pembangunan dua ruas pipa gas transmisi itu mencapai Rp8 triliun.

Pipa transmisi ruas Dumai-Sei Mangke diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, pembangunan di daerah khususnya di wilayah Sumatera dan dapat tersambung dengan pipa transmisi eksisting ruas Arun – Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke sehingga mewujudkan integrasi pipa transmisi gas bumi sepanjang Pulau Sumatera.

Rencananya, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan untuk kepentingan dalam negeri baik ke arah Sumatera Bagian Selatan juga ke Pulau Jawa melalui pipa transmisi (South Sumatera West Java (SSWJ) dan juga ke arah Sumatera Utara melalui pipa transmisi eksisting Grissik – Duri, Duri – Dumai, dan rencana pipa transmisi ruas Dumai- Sei Mangkei sehingga bisa menjadi tambahan supply gas dari LNG yg bersumber dari LNG Bontang dan LNG Tangguh yang dialirkan melalui pipa transmisi ruas Arun- Belawan.

Pipa gas ruas Cisem batal dibangun oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) lantaran diklaim tidak memenuhi keekonomian jika tetap dikerjakan.(RI)