JAKARTA — Menjawab kebutuhan industri akan layanan manajemen pelumasan yang semakin efisien, PT Pertamina Lubricants (PTPL) resmi memperkenalkan Integrated Lubrication Management 2.0 (ILM 2.0).

ILM merupakan program layanan purna jual (after sales) terintegrasi yang dirancang untuk mendampingi pelanggan industri dalam memanajemen pelumasan yang optimal dan berbasis data. Program ILM 2.0 mempertajam aspek feature dan benefit melalui berbagai aktivitas yang dilakukan dalam scope manajemen pelumasan.

Pelumas hanya menyumbang sekitar 3% dari total biaya perawatan. Namun, dengan
manajemen pelumasan yang tepat, konsumen dapat mengidentifikasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan hingga 70% dari potensi penyebab terjadinya kerusakan pada peralatan permesinan. Hal ini menjadi dasar ILM 2.0, karena manajemen pelumasan yang baik dan tepat dapat menjaga performa peralatan, memperpanjang usia pakai mesin, mengurangi potensi downtime akibat kerusakan mesin, hingga mendukung tercapainya target keberlanjutan perusahaan.

“Kegiatan operasional industri kini semakin menuntut efisiensi dan keandalan. Oleh karena itu, pendekatan terhadap manajemen pelumasan yang terintegrasi perlu dilakukan secara lebih terukur dan terstandarisasi. ILM 2.0 dikembangkan untuk menjawab kebutuhan tersebut, dengan menawarkan sistem yang mendukung pemeliharaan peralatan secara menyeluruh,” ujar Sinung Wikantoro, Vice President Technical Specialist PT Pertamina
Lubricants, saat peluncuran ILM 2.0 di Lubricants Technology Center, Kelapa Gading Jakarta, Kamis(19/6).

Tak hanya berbasis data, layanan ILM 2.0 milik PTPL juga akan menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing sektor, mulai dari industri pertambangan, pelayaran, konstruksi, F&B, cement , agro, manufaktur, hingga ATPM.

“Setiap sektor tentu memiliki kebutuhan dan tantangan tersendiri yang mengharuskan solusi layanan yang customized. Layanan kami telah dirancang untuk menawarkan fleksibilitas tersebut,” tambah Sinung.

Pertamina Lubricants menghadirkan tiga layanan purna jual utama, antara lain:
1. Technical Assistance
Dukungan teknis langsung diberikan oleh para Technical Specialist dan Field
Engineers yang berpengalaman serta bersertifikasi internasional, yang siap membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di lapangan (troubleshooting), memberikan penilaian dan panduan untuk meningkatkan manajemen pelumasan, menjadi technical partner untuk melakukan continuous improvement, memberikan annual performance report, dan bahkan bekerja sama dengan konsumen untuk mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya spesifik.

2. Lube Oil Laboratory Oil Clinic Laboratory hadir untuk membantu pelanggan industri Pertamina Lubricants
memantau kondisi pelumas secara cepat dan akurat. Layanan ini dirancang untuk memonitor dan mencegah potensi gangguan operasional sejak dini melalui analisa dan investigasi forensik.

3. Capability Development melalui Integrated Lubrication Management Academy (ILMA)
ILMA merupakan satu-satunya akademi manajemen pelumasan terintegrasi di Indonesia, yang dimiliki oleh PT Pertamina Lubricants. Melalui ILMA, Pertamina Lubricants dapat memberikan pelatihan dan workshop manajemen pelumasan yang disesuaikan dengan sektor masing-masing konsumen.

Dengan kehadiran ILM 2.0, Pertamina Lubricants menegaskan komitmennya sebagai mitra teknis strategis bagi pelanggan segmen industri di seluruh Indonesia. Inisiatif ini juga memperkuat komitmen PT Pertamina Lubricants dalam menyediakan solusi menyeluruh yang berbasis kebutuhan pelanggan, tak hanya lewat produk pelumas berkualitas tinggi,
namun juga melalui pendampingan teknis yang proaktif dan edukatif.

“Khusus segmen industri dimana cenderung rasional buyer, ILM melalui technical specialist-nya mampu mendapat kepercayaan dari mereka. Kami mendapatkan konsumen baru justru melalui layanan ILM,” kata Sinung.