JAKARTA – Setelah sebelumnya merugi hingga  mencapai US$93,95 juta pada kuartal III 2018, pada periode kuartal III 2019 PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$1,052 juta. Capaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan yang cukup signifikan serta turunnya beban usaha Bumi Minerals .

Sepanjang Januari-September 2019, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) itu mengantongi pendapatan sebesar US$3,46 juta atau naik 193,22% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,18 juta.

Berdasarkan laporan keuangan Bumi Minerals Rabu (30/10), pendapatan tersebut berasal dari jasa penasihat pertambangan yang diberikan oleh perusahaan kepada Bellridge Holdings Limited (Bellridge).

Beban usaha sepanjang kuartal III 2019 tercatat turun 21,95% menjadi US$ 3,45 juta.

Perolehan laba serta kenaikan pendapatan, diikuti juga dengan naiknya utang Bumi Minerals pada periode sembilan bulan tahun ini yang sebesar US$173,19 juta. Jumlah tersebut naik 0,8% dari posisi akhir 2018 yang tercatat sebesar US$ 171,81 juta.

Kenaikan utang terjadi pada utang jangka pendek dari US$62,02 juta menjadi US$94,69 juta. Kenaikan utang jangka pendek didorong oleh naiknya utang lain-lain kepada pihak ketiga dari US$903.286 menjadi US$ 32,29 juta.

Ekuitas Bumi Minerals naik 0,27% dari US$ 518,95 juta menjadi US$ 520,36 juta.

Perusahaan akan memulai operasi proyek tambang emasnya di lokasi Poboya Palu, Sulawesi, yang dioperasikan oleh anak usahanya, PT Citra Palu Minerals, pada akhir tahun ini.

“Manajemen juga berencana untuk menemani beberapa analis dan pengelola dana di pasar modal untuk berkunjung ke fasilitas produksi di Poboya dalam waktu dekat ini,” ungkap Suseno Kramadibrata, Direktur Utama Bumi Minerals, Rabu.

Suseno menambahkan bahwa perusahaan berharap untuk dapat segera mengoperasikan fasilitas produksi di Poboya, pada akhir tahun ini. Pengoperasian fasilitas produksi akan dilanjutkan dengan uji coba produksi dari lokasi tambang.

Bumi Resources Minerals juga telah bekerja sama dengan mitra kerjanya, NFC China, untuk menyelesaikan pekerjaan fasilitas infrastruktur di proyek tambang seng dan timah hitam di Dairi, Sumatera Utara.

Bumi Minerals juga terus berupaya mempercepat jadwal produksi proyek tambang emas di Gorontalo, Sulawesi.

“Pada sembilan bulan pertama tahun 2019, perusahaan tetap memiliki likuiditas yang cukup baik dengan rasio pinjaman terhadap modal sebesar 0.17x,” tandas Suseno.(RA)