JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan produksi batu bara hingga kuartal III tahun ini mencapai 450 juta ton. Realisasi tersebut sama dengan sekitar 72 persen dari target yang dipatok pemerintah sebesar 625 juta ton.

Sujatmiko, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Kementerian ESDM, mengungkapkan dengan realisasi hingga September serta potensi adanya gangguan cuaca di akhir tahun, pemerintah memproyeksi target produksi tahun ini tidak akan tercapai.

“Lihat sampai september ini kita mencapai 450 juta ton, dengan target 625 juta ton di akhir tahun ini berdasarkan data yang ada menuju ke sana nggak, kurang sedikit karena faktor cuaca,” kata Sujatmiko, di sela-sela konferensi pers virtual, Selasa (26/10).

Pemerintah tetap mendorong para pelaku usaha bisa menggenjot produksi apalagi harga komoditas sedang bagus-bagusnya. “Tetap mempertimbangkan target yang sudah dicanangkan. Mungkin nggak penuh tapi karena cuaca bukan karena kesiapan pelaku usaha,” ujar Sujatmiko.

Sementara itu dari total produksi 450 juta ton hingga kuartal III, realisasi penyaluran untuk domestik sebesar 98,3 juta ton atau 71,5 persen dari target penggunaan sepanjang tahun ini sebesar 137,5 juta ton.

Sujatmiko menuturkan sebagian besar pasokan batu bara domestik diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. “Bagaimana jaminan pasokan dalam negeri? Listrik akan mengunakan 113 juta ton. Kami pastikan batu bara untuk dalam negeri akan terpenuhi,” ungkap Sujatmiko.

Selain listrik, batu bara dalam negeri akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri kertas sebesar 2 juta ton, metalurgi diproyeksi butuh 13 juta ton batu bara. Lalu industri semen membutuhkan 6 juta ton. pupuk dan tekstil masing-masing membutuhkan 1 juta ton dan lainnya 5 juta ton. (RI)