JAKARTA – Penyerapan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik PT PLN (Persero) hingga akhir Juli 2018 sudah mencapai 55% dari proyeksi hingga akhir tahun sebesar 92 juta ton.

Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan Strategis PLN, mengatakan optimistis penyaluran batu bara kepada PLN akan bisa mencapai target hingga akhir tahun.

“Sampai Juli serapan batu bara kira-kira sudah 55% dari target kebutuhan tahun ini,” kata Supangkat saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Jumat (24/8).

Pada 2018 PLN memproyeksikan kebutuhan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik sebesar 92 juta ton. Itu berarti, batu bara yang telah disalurkan ke PLN yakni 55% dari kebutuhan mencapai 50,6 juta ton.

Supangkat mengatakan pasokan batu bara sempat mengalami gangguan pada awal tahun. Ini disebabkan oleh gangguan cuaca serta harga batu bara yang melonjak, sehingga pelaku usaha memilih untuk menjual ke luar negeri atau diekspor. Karena jika memasok ke PLN harganya sudah dipatok sebesar US$ 70 per ton.

“Cukup ya ini kan dampak dari cuaca. Dulu juga harga naik di awal tahun,” tukas dia.

Kondisi nonteknis tersebut cukup memberikan dampak terhadap kondisi stok batu bara PLN. Bahkan sempat hanya memiliki stok kurang dari satu minggu. Padahal stok aman minimal 10 hari, apalagi kalau di wilayah pantai selatan stok aman batu bara tersedia stok untuk 20 hari.

“Beberapa pembangkit stoknya tipis. Ada yang empat hari, seminggu. Ya kami harapanya 10 hari. Apalagi pantai selatan kan harus 20 hari,” ungkap Supangkat.

Selain itu pada awal tahun pasokan batu bara ke PLN tidak optimal karena kondisi atau jenis batu bara tidak sesuai dengan spesifikasi. Pemerintah juga menyarankan adanya trasfer kuota. Jadi pelaku usaha yang tidak memiliki stok batu bara sesuai dengan spesifikasi PLN harus melakukan pembelian ke pelaku usaha tambang lain yang memiliki batu bara dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi PLN.

“Tapi secara willingness mereka juga ingin masok (batu bara). Kemarin mungkin soal transfer kuota dan lain-lain,” tandas Supangkat.(RI)