JAKARTA – Harga minyak dunia patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot 21 sen ke level US$ 42,92 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 15 sen menjadi US$44,87 per barel.

Fluktuasi pergerakan harga minyak dunia terus terjadi akibat adanya  data stok minyak mentah serta bensin di Amerika Serikat yang melimpah. Namun secara keseluruhan harga minyak terus mengalami tekanan satu bulan terakhir karena pasokan bensin berada di tingkat tinggi.

Departemen Energi AS menyebut pasokan bensin saat ini tercatat sebesar 11,4% meningkat dari tahun lalu di Amerika Serikat. “Setelah terus berada di atas US$50 per barel pada awal Juni, harga minyak  secara konsisten berada di bawah tekanan, karena pengetatan fundamental minyak mentah telah dibayangi oleh semakin membanjirnya produk-produk olahan,” kata Robbie Fraser, analis di Schneider Electric.

Sementara itu, prediksi tekanan harga minyak diperkirakan akan kembali terjadi menyusul terjadinya gangguan di fasilitas produksi minyak di Nigeria. Kelompok militan Niger Delta Avengers pada Selasa mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap jaringan pipa gas milik perusahaan minyak yang dikelola negara itu.Serangan itu telah semakin memperburuk pasokan gas ke pembangkit-pembangkit listrik di negara yang belum pulih dari pemadaman listrik setiap hari.(RI)