JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR) akan meningkatkan volume produksi batu bara dari pelanggan eksisting anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara. Selain mempertimbangkan keterbatasan pelanggan besar, rencana tersebut dipicu kondisi pertambangan batu bara yang menunjukkan perbaikan.

“Mengingat memang cukup terbatas customer Pama yang besar, maka yang sedang dipertimbangkan atau yang diharapkan adalah penerapan volume dari customer eksisting. Tentu sangat memungkinkan kalau kita melihat bahwa kondisi sekarang batu bara cukup cukup menjanjikan atau recovery dibandingkan dengan 2020,” ungkap Frans Kesuma, Presiden Direktur United Tractors, pekan lalu.

United Tractors berencana meningkatkan volume produksi dari pelanggan eksisting, sebagai antisipasi belum ada pelanggan baru untuk Pamapersada.

“Untuk customer yang baru untuk Pama itu belum ada rencana. Rencananya adalah bagaimana bisa meningkatkan volume produksi dari customer yang sekarang juga sudah menjadi customer Pama,” ungkap Frans.

Pamapersada diketahui akan mengakhiri kontrak dengan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia, pada 31 Juli 2021.

Frans mengatakan, pelanggan dari Pama merupakan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang akan segera habis masa lisensinya.

Iman Nurwahyu, Direktur United Tractors mengatakan  keputusan untuk menaikkan koreksi sell plan masih menunggu capaian kinerja kuartal I 2021. Peluang kenaikan produksi didukung dengan fakta perseroan akan memiliki produk baru yang diklaim lebih kompetitif dari produk-produk sebelumnya. Di sisi lain, meningkatnya rencana kenaikan tersebut juga dipengaruhi kenaikan harga batu bara yang relatif stabil. “Mudah-mudahan naik dari rencana 10%, menuju ke level antara 20 atau 30% dari tahun lalu,” kata Iman.(RA)