JAKARTA – Pembangunan proyek New Gross Root Refinery (NGRR) atau kilang Tuban oleh PT Pertamina (Persero) kembali harus tertunda lantaran terganjal masalah lahan. Kali ini gugatan masyarakat atas penetapan lokasi (Penlok) pembangunan kilang dimenangkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN)

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina,  mengatakan keputusan PTUN Surabaya bahwa pihak tergugat (Gubernur Jawa Timur) untuk izin Penlok dinyatakan kalah dan penlok dinyatakan batal.

“Ada 23 warga yang menggugat Penlok dan gugatan tersebut dimenangkan. Karena itu ini berhenti dulu prosesnya sementara. Selanjutnya kami sudah siapkan dokumen untuk ajukan kasasi ke Mahkamah Agung,” kata Nicke disela rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (14/5).

Selanjutnya Pertamina juga sudah mengkaji kemungkinan-kemungkinan lain dalam pemanfaatan lahan termasuk untuk melakukan reklamasi apabila benar masalah lahan ini tidak kunjung terselesaikan.

Total kebutuhan lahan kilang yang dikerjasamakan dengan perusahaan asal Rusia, Rosneft ini mencapai 800 hektar setengah dari kebutuhan itu sudah didapatkan karena merupakan lahan yang dikelola sebelumnya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Pertamina juga sudah menyiapkan rencana cadangan apabila proses pengadaan lahan terus berlarut-larut maka penggunaan lahan reklamasi akan menjadi pilihan berikutnya. Sedang lakukan proses bidding untuk studi lahan reklamasi yang rencananya akan berlangsung hingga minggu keempat bulan Mei 2019.

“Kalau masalahnya masih berlarut-larut kita coba lakukan reklamasi,” ujar Nicke.

Sambil menunggu kepastian lahan beberapa proses lain juga sudah dilakukan seperti pengajuan revisi Pre FID dikarenakan adanya engineering design pada Minggu ketiga bulan Mei dan ditargetkan sudah mendapatkan persetujuan pada minggu ketiga bulan Juni

Licensor contract award ditargetkan pada minggu keempat juni 2019
General engineering design contract award minggu keempat juni 2019, lalu  ada PMC contract award ditargetkan pada minggu pertama juli 2019. Lalu ada proses penyiapan human resource dari Pertamina ke PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRP&P) yang ditargetkan rampung pada minggu ketiga Juni 2019.

Kilang Tuban ditargetkan menghasilkan produk BBM jenis gasoline sebesar 80 ribu barel per hari, solar 99 ribu barel per hari, dan Avtur 26 ribu barel per hari.

Untuk produk baru petrokimia adalah polipropilen 1,3 juta ton per tahun, polietilen 0,65 juta ton per tahun, stirena 0,5 juta ton per tahun dan paraksilen 1,3 juta ton per tahun.(RI)