SORONG – Keberadaan kontraktor migas semakin krusial di daerah, terutama melalui berbagai program pembinaan kepada masyarakat. Misalnya saja Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Sumur Olie Klamono. UMKM ini merupakan wadah usaha warga Kampung Klamono Olie yang berada di sebelah timur Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

BUMKam Sumur Olie Klamono jadi salah satu peserta dalam Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) di Kota Sorong, Papua Barat Daya yang menampilkan 15 UMKM unggulan binaan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Kelompok usaha binaan PT Pertamina EP ini memamerkan produk makanan olahan seperti keripik pisang dengan kemasan modern. Kebersihan dan keamanan dalam proses produksi sudah terjamin sehingga dapat dipasarkan secara resmi. Ada pula es krim rumput laut buatan BUMDes Arar Berdikari yang lumayan diminati. Cukup bermodalkan Rp 5.000,- pengunjung bisa mencicipi es krim berbahan dasar rumput laut.

“Es krim dibuat oleh kelompok perempuan di Desa Arar, Kabupaten Sorong. Proses pembuatannya dijamin higienis,” kata M. Yassin Rumbrawar, salah seorang pengelola, dalam keterangannya (14/6).

Booth yang juga ramai didatangi pengunjung adalah Roemah Kopi Roastery Sorong. Mereka menawarkan berbagai minuman olahan kopi seperti Cappuccino, Americano, Kopi Susu dan Kopi Hitam. Semua kopi yang disajikan asli kopi lokal Papua. Di booth ini, pengunjung bisa mencicipi sajian kopi gratis. Hanya saja, untuk mendapatkannya perlu sedikit bersabar karena harus antre.

Menurut Ibu Uli, pengelola Roemah Kopi Roastery Sorong, pihaknya sengaja diundang oleh SKK Migas. “Ini pertama kalinya kami ikut Forum Kapnas. Ternyata banyak peluang bisnis yang bisa ditindaklanjuti. Kemarin kami kedatangan pengunjung yang berpotensi jadi mitra pemasok kopi Nabire,” ujarnya bersemangat.

Panitia juga mengumumkan UMKM terbaik dari 4 kategori. Kategori booth terbaik diraih UMKM Sumur Olie Klamono (binaan Pertamina EP). UMKM dengan kemasan produk terbaik dimenangkan oleh Papua Kreasi Sejahtera, binaan bp (British Petroleum).

Kategori UMKM dengan varian produk terbanyak diisi oleh Galeri Putro Patricio, binaan Inpex. Kelompok ini menampilkan tenun ikat khas Tanimbar (Maluku), dengan beragam produk turunan seperti rompi, tas tangan, tas selempang dan taplak meja.

Kategori video profile terbaik diperoleh UMKM Bumdes Arar Berdikari, binaan Petrogas. Sementara itu, untuk perusahaan lokal (non UMKM), Buma Perindahindo meraih predikat booth terbaik.

Penguatan kapasitas lokal menjadi isu yang mengemuka di Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Pamalu. Mengenai pemberdayaan UMKM, misalnya, para pemangku kepentingan industri hulu migas yang hadir menyatakan tidak akan berhenti pada pelatihan dan keterampilan produksi.

Keberadaan Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Pamalu layaknya seperti festival UMKM. Selain diramaikan UMKM binaan KKKS, ada juga 13 perusahaan dalam negeri yang berpartisipasi. Salah satunya adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

“Kami hadir mempromosikan produk pupuk unggulan guna mendukung produktivitas sektor pertanian dan industri, yang juga memiliki potensi besar di Papua. Selama ini di Papua kami hanya memiliki jalur distribusi. Dalam waktu dekat, Pupuk Kaltim akan membangun pabrik pupuk amoniak dan urea di Fakfak,” ungkap Anggi Annisa, Corporate Communication Pupuk Kaltim.

Wisnu Hindadari Direktur Utama PT Pertamina EP, menyatakan UMKM dapat naik kelas dengan cara beradaptasi dengan perkembangan digital. “Dengan demikian, akses pasar akan terbuka luas, bukan saja di tingkat lokal, namun juga hingga level nasional, bahkan global,” jelasnya.

Erwin Suryadi, Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas mengatakan, SKK Migas dan KKKS terus meningkatkan kapasitas pelaku UMKM pendukung industri hulu migas agar pemanfaatan komponen dalam negeri makin optimal. “Kerja sama produktif ini secara alamiah akan meningkatkan TKDN industri hulu migas,” kata Erwin. (RI)