JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), emiten minyak dan gas, akan menggali dua sampai tiga sumur baru di Blok Bentu PSC, Riau pada tahun ini untuk meningkatkan produksi gas perseroan pada 2017. Imam P Agustino, Presiden Direktur Energi Mega, mengatakan saat ini produksi gas mencapai 70% dari total produksi perseroan. Sisanya, 30% berasal dari produksi minyak.

“Dengan ekspansi tersebut diharapkan akan ada tambahan produksi gas sekitar 60 juta kaki kubik per hari,” ujarnya Imam di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, total produksi minyak dan gas Energi Megas mencapai 52 ribu barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD). Pada 2015, hingga kuartal III perseroan memproduksi minyak 11.138 barel per hari (bph) dan 214 juta kubik gas kaki per hari (MMSCFD) gas. Produksi migas tersebut berasal dari 12 lapangan yang dioperasikan perseroan di Indonesia dan Mozambik,Afrika.

Saat ini perseroan tengah menyeleksi tiga mitra baru untuk mengembangkan Blok Buzi di Mozambik. Energi Mega menggunakan penasehat asal Inggris untuk melakukan pengkajian terhadap beberapa mitra tersebut. Saat ini, Energi Mega menguasai 75% hak partisipasi di Blok Buzi. Sisanya 25% dimiliki Pemerintah Mozambik dan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH). Perseroan berencana melepas 50% hak partisipasinya di Blok Buzi.

Refinancing

Perseroan mengklaim telah membayar pinjaman sepanjang tahun lalu sebesar US$ 100 juta. Pada tahun ini, Energi Mega berencana melakukan refinancing (pembiayaan kembali). Namun, perseroan belum mendapatkan persetujuan seluruh pemegang saham untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar aset dan/atau kekayaan perseroan dan/atau anak-anak perseroan untuk menerbitkan jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) dalam rangka refinancing.

“Refinancing kami lakukan setiap tahun, tahun ini sudah ada penjajakan. Tapi RUPSLB Jumat (22/7) belum quorum, jadi akan ditunda, belum tahu waktunya,” kata Imam.

Refinancing utang senilai US$53 juta diproyeksikan bisa menekan beban bunga hingga US$ 6,3 juta pada tahun ini. Hingga September 2015, perseroan mencatat beban keuangan sebesar US$ 38,05 juta, turun dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 60,25 juta.

Energi Mega melalui anak usahanya, EMP Bentu Limited akan melunasi utang yang telah jatuh tempo dengan suku bunga 20% per tahun menggunakan pinjaman dari Intessa Sanpaolo SpA&Britannic Limited sebesar US$ 60 juta. Pinjaman dengan jangka waktu lima tahun itu bersuku bunga LIBOR + 6,8% per tahun.(RA)