JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencetak peningkatan kinerja baik dari sisi keuangan maupun operasional pada kuartal III tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 lalu.

Dalam keterbukaan informasi, BRMS mencatatatkan peningkatan produksi emasnya meskipun ada tren penurunan harga jual emas.

BRMS melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), berhasil meningkatkan produksi emasnya sebesar 26% di tahun ini dari tahun lalu. Produksi emas CPM naik dari 98 kg sepanjang Januari hinggga September 2021 menjadi 124 kg hingga kuartal III 2022.

Sebagai dampak positifnya, Pendapatan BRMS dari penjualan emasnya meningkat menjadi US$7,2 juta tumbuh sebesar 28% dari dari realisasi tahun lalu dengan periode yang saman yakni US$ 5,6 juta. Laba Bersih Perusahaan juga naik sebesar 5% dari US$6,1 juta pada kuartal III tahun lalu menjadi US$6,4 juta di kuartal III tahun ini.

Agus Projosusmito, Direktur Utama BRMS, mengungkapkan Agus mengatakan terlepas dari penurunan harga jual emas, perusahaan berhasil meningkatkan produksi emas Perusahaan di kuartal III. Sehingga Pendapatan dari penjualan emas tetap mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

“Dengan telah diselesaikannya pembangunan pabrik emas kedua kami di Palu, kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara bertahap, dimulai pada kuartal IV 2022,” ujar Agus, Jumat (28/10).

Dalam data perusahaan harga jual emas sepanjang kuartal III tahun ini sebesar US$1.804 per troy ounce. Realisasi tersebut sebenarnya meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yakni US$1.731 per trou ounce. Hanya saja jika dibandingkan dengan pergerakan harga emas pada tahun ini memang mengalami penurunan karena pada kuartal II lalu harga emas mencapai US$1.853,71 per troy ounce serta pada kuartal I yakni US$1.860,67 per troy ounce.

Lebih lanjut dia menjelaskan pasca penyelesaian konstruksi pabrik emas yang ke 2 di Palu, CPM menarik pinjaman sebesar $ 51 juta dari Fasilitas Kredit Investasi Refinancing dari BNI pada bulan September 2022. Pinjaman baru dari BNI tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman sebesar US$30 juta dari PT Adiprotek Envirodunia di kuartal IV tahun 2022 dan untuk kebutuhan
modal kerja & infrastuktur pendukung (US$21 juta) terkait pengoperasian pabrik emas ke 2 di Palu. “Oleh karenanya di kuartal IV 2022 pinjaman sebesar US$30 juta dari Adiprotek akan dilunasi,” ungkap Agus. (RI)