JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui cucu usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berencana melakukan pengeboran lebih dari 200 sumur produksi di Blok Mahakam mulai 2020 hingga 2022.

Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Komunikasi dan Program Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengungkapkan dipenghujung tahun ini, Pertamina memaparkan rencana kerjanya dalam pengembangan Blok Mahakam. Salah satunya adalah masif melakukan pengeboran guna menjaga kinerja produksi.

”Salah satu yang mendapatkan perhatian Pertamina adalah bagaimana strategi dan langkah-langkah yang diambil perseroan untuk menekan laju penurunan produksi. Untuk itu, Pertamina akan melakukan pengeboran 257 sumur di lima lapangan pada 2020-2022,” kata Wisnu saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/11).

Untuk melakukan kegiatan itu Pertamina telah menyiapkan investasi khusus untuk Mahakam mencapai US$ 1,5 miliar.

Blok Mahakam menjadi perhatian, tidak Pertamina, namun juga pemerintah. Bahkan Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru menjabat kurang dari sebulan menjadikan Blok Mahakam menjadi blok migas pertama yang dikunjungi, Jumat.

Pada kesempatan tersebut Arifin memberikan arahan agar Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina terus melakukan sinergi untuk bersama-sama bekerja keras menaikkan produksi migas di tanah air.

“Pertamina sebagai operator yang mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk mengelola blok tersebut diharapkan dapat terus menaikkan kapabilitas sumber daya manusia erta mendorong untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang lebih masif,” ungkap dia.

Menurut Wisnu, Menteri ESDM juga menekankan agar Pertamina bisa melakukan segala upaya agar penurunan produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Mengingat industri migas memiliki risiko yang tinggi. “Menteri ESDM kembali mengingatkan jajaran Pertamina untuk mengedepankan keselamatan kerja dalam operasinya,” kata dia.

Blok Mahakam memberikan kontribusi yang besar bagi produksi migas nasional.  Pertamina Hulu Mahakam adalah Kontraktor KKS dengan produksi  terbesar nomor 4 di Indonesia. SKK Migas menaruh perhatian besar di Blok Mahakam sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional.

SKK Migas terus mendorong Pertamina untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengeboran sumujr baru di Blok Mahakam. Pada tahun ini, Pertamina mengebor 121 sumur, melampaui target awal sebanyak 118 sumur. Jumlah ini merupakan tertinggi dalam 7 tahun terakhir, dimana tahun 2012 tercatat sebanyak 105 sumur yang dibor.

Upaya Pertamina menambah produksi mgias di Blok Mahakam sepanjang tahun 2019 telah mulai menuai hasil dengan peningkatan produksi di lapangan Handil dari sebelumnya rata-rata sebesar 15 ribu bph – 16 ribu bph menjadi  17 ribu bph dengan keberhasilan pengeboran di  sumur Handil Shallow H-LB-177.

Selain mendorong Pertamina meningkatkan kegiatan pengeboran sumur baru serta upaya-upaya mengurangi laju penurunan produksi dengan menggunakan EOR dan lainnya, SKK Migas melihat ada potensi cadangan yang besar di Blok Mahakam, yang jika berhasil dieksplorasi , maka tidak hanya dapat meningkatkan kembali produksi migas di Blok Mahakam, tetapi juga menambah cadangan migas secara nasional.

SKK Migas sendiri memproyeksikan masih ada potensi yang besar di Blok Mahakam mencapai 10 triliun cubic feet (TCF) atau lebih 5 kali lipat cadangan existing. Dengan masih adanya cadangan di sana maka motenisasi gas Mahakam bisa segera dilakukan, apalagi berbagai fasilitas produksi juga sudah tersedia sehingga monetisasi bisa langsung dilakukan.

“Sudah tersedianya infrastruktur pendukung yaitu kilang LNG di Bontang, maka setiap hasil produksi di Blok Mahakam dapat dengan cepat dilakukan monetisasi sehingga memberikan pemasukan ke negara dan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas,” kata Wisnu.(RI)