JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyambut baik keputusan pemerintah yang menghapuskan Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari daftar limbah B3. Dengan tidak masuknya FABA dalam B3 maka bisa langsung diolah untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam,  mengungkapkan isu FABA sebenarnya bukanlah isu baru, bahkan di negara maju sudah tidak lagi ada masalah terkait FABA karena sudah ada teknologi pengolahan yang digunakan.

“Sebenarnya di negara maju, Eropa terutama itu sudah enggak ada masalah dengan limbah ini, sehingga teknologi ini sudah berkembang jauh,” kata Arviyan dalam konferensi pers virtual kinerja 2020, Jumat (12/3).

Menurut Arviyan, beberapa produk untuk konstruksi adalah salah satu hasil dari FABA yang paling sederhana. Misalnya untuk bahan timbunan, jalan konblok dan bahan bangunan lainnya. “Sebagai pengganti semen,” kata dia.

Arviyan mengatakan pemanfaatan FABA selama ini justru tidak optimal karena dikategorikan sebagai B3. Untuk itu dengan adanya perubahan regulasi maka pengolahan lebih lanjut FABA bisa dieksekusi.

“Selama ini terkendala dianggap B3 ini berita baik dan gembira sehingga yang namanya FABA kita bisa manfaatkan untuk hal-hal lebih bermenfaat,” ujar Arviyan.

Arviyan juga memastikan bahwa PLTU yang dikelola Bukit Asam sudah memiliki teknologi untuk menangkap emisi batu abra serta bisa langsung diolah.

“PLTU teknologi sudah ada menangkap FABA ini supaya yang terbang, tapi yang saya pastikan nanti hasil FABA kita bisa olah tidak termasuk B3 lagi,” kata Arviyan.(RI)