JAKARTA– PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten energi terintegrasi dalam kelompok usaha Sinarmas, mendapatkan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), sebesar US$ 223,5 juta pada Senin (9/12) lalu. Menurut rencana, dana tersebut digunakan untuk pembiayaan ekspansi bisnis Dian Swastatika dan anak usaha pada 2020.

Pinjaman dari Bank Mandiri memiliki tenor 51 bulan dan suku bunga Libor tiga bulan ditambah 4,5% per tahun. Bank Mandiri mendapatkan agunan berupa aset tetap Dian Swastatika.

Susan Chandra, Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika, mengatakan utang dari Bank Mandiri digunakan untuk kebutuhan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menjadi prioritas ekspansi perusahaan pada 2020.

Salah satu proyek yang tengah dikerjakan perusahaan adalah pembangunan PLTU Kalteng 1 berkapasitas 2X100 megawatt. Proses konstruksi PLTU tersebut hampir tuntas. Perusahaan tengah fokus pada persiapan operasi dan pemasangan jaringan transmisi. “Kami menargetkan PLTU Kalteg 1 tuntas kuartal I 2020,” ujarnya.

Di luar PLT Kalteng 1, Dian Swastatka juga mengembangkan PLTU Kendari-3. Pembangunan pembangkit berbahan bakar batu bara berkapasitas 2X50 MW itu tuntas pada Oktober 2019.

“Pendapatan dari PLTU Kendari-3 dan PLTU Kalteng-1 akan langsung terkonsolidasi ke pendapatan perusahaan secara keseluruhan sehingga pendapatan kami dari segmen penjualan tenaga listrik akan meningkat,” ujarnya.

Hingga kuartal III 2019, Dian Swastatika mengantongi pendapatan US$ 1,19 miliar, turun 15% dibandingkan periode sama hun lalu sebesar US$ 1,40 miliar. Sektor pertambanga dan batu bara memberi kontribusi US$ 755,12 juta, turun dibandingkan raihan pendapatan periode sa 2018 sebesar US$ 767,9 juta. (RA)