JAKARTA – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengejar pelaksanaan pembangunan jaringan gas 1 juta rumah tangga (SR) pertahun. Hal ini menjadi Salah satu upaya untum mengurangi impor Liquified Petroleum Gas (LPG).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, pembangunan jargas rumah tangga akan ditingkatkan dari 800 ribu SR menjadi 1 juta SR per tahun. Program ini pun telah mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan dan institusi penjamin keuangan.

“Kita sudah mempunyai pilotnya kemarin di Batam dan Palembang untuk jargas ini,” kata Tutuka, Senin (27/2).

Lebih lanjut dia menjelaskan untuk pengembangan jargas yang lebih masif, kedepan Kementedian ESDM akan mengembangkan jargas pada 12 kota atau kabupaten dengan pembangunan jargas skala besar. “Kita sudah pilih kabupaten atau kota tersebut skala yang cukup besar ke depan jargas ini,” ujar Tutuka.

Kebutuhan gas untuk jargas relatif kecil di mana 0,1 mmscfd dapat digunakan untuk memenuhi 10.000 SR. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunannya agar jumlah masyarakat yang dapat menikmati manfaatnya semakin besar.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) mencapai 4 juta sambungan rumah (SR) pada tahun 2024. Untuk itu, Pemerintah mendorong kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) mulai tahun 2022.

PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sebagai Subholding Gas Pertamina pun telah melakukan sejumlah program pembangunan jargas secara mandiri melalui program Gaskita di empat Provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat meliputi 11 Kabupaten Kota yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tangerang, Kab Tangerang, dan Bogor.

Selain itu PGN.juga membangun jargas di Yogyakarta dengan target pembangunan 5.900 SR di Kecamatan Gondokusuman, yang tersebar di empat kelurahan. Sedangkan di Kecamatan Depok, Kabupaten. Sleman, PGN berencana membangun sekitar 7 ribu SR. Jumlah ini lebih banyak dari rencana awal ketika dilakukan penandatanganan kerjasama pembangunan jargas antara PGN SOR III dengan Pemerintah Kabupaten Sleman pada Oktober 2022 lalu.

Selain itu, PGN juga mengembangka jargas di Wilayah Tangerang, target pembangunan mencapai 35.749 Sambungan Rumah (SR), 203 pelanggan kecil (UMKM), dan 38 komersial. Guna memudahkan penyaluran gas, akan dibangun pipa dedicated ± 37 KM dari jalur pipa eksisting menuju Kawasan Bintaro secara bertahap. Pembangunan akan dilakukan di Perumahan Villa Melati Mas, Perumahan Graha Raya, dan Perumahan Bintaro Jaya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Untuk program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas), realisasi tambahan pembangunan jargas pada tahun 2022 sebanyak 72.640 sambungan rumah tangga (SR), dengan tambahan tersebut total jaringan gas yang telah terbangun sebesar 871.645 SR

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional. Ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun. Jargas juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.

Kebutuhan gas untuk jargas relatif kecil di mana 0,1 mmscfd dapat digunakan untuk memenuhi 10.000 SR. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunannya agar jumlah masyarakat yang dapat menikmati manfaatnya semakin besar. (RI)