JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat biaya tunai produksi (cash cost) feronikel US$3,55 per pon sepanjang dua bulan pertama 2019, turun 10% dibanding biaya tunai rata-rata sepanjang 2018 sebesar US$3,95 per pon. Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama Antam, mengatakan pada 2018 cash cost feronikel rata-rata produsen feronikel dunia mencapai US$5,13 per pon berdasarkan studi Wood Mackenzie dan capaian cash cost Antam menempatkan Antam sebagai salah satu produsen feronikel berbiaya rendah di dunia.

“Melalui efisiensi berkelanjutan, terjaganya kestabilan operasi serta proyeksi pertumbuhan bisnis feronikel Antam di 2019, cash cost feronikel kami akan terjaga tetap rendah dan meningkatkan profitabilitas bagi bisnis perusahaan,” ujar Arie dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/4).

Seiring dengan tren peningkatan harga nikel dunia, yang turut didorong tumbuhnya permintaan nikel, Antam optimistis dapat meningkatkan margin keuntungan dari bisnis nikel pada 2019. Outlook positif bisnis nikel tahun ini juga ditopang peningkatan target produksi feronikel sebesar 22% menjadi 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari realisasi produksi 2018 sebesar 24.868 TNi.

Peningkatan target produksi sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester II 2019. Antam juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25% dibandingkan penjualan 2018 sebesar 24.135 TNi.(AT)