JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha dari PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) kembali melakukan pengeboran sumur eksplorasi pada tahun ini. Sumur TDE C-1X merupakan area perdana (play opener) yang belum dikaji kandungan di dalam wilayah kerja blok Mahakam.

Chalid Said Salim, Direktur Utama PHI, mengatakan PHI terus mendukung pencapaian ketahanan energi nasional dengan melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas (migas) eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja Regional 3 Kalimantan.

‘’Sumur TDE C-1X ini merupakan satu dari lima sumur eksplorasi yang merupakan Komitmen Pasti untuk dibor di Pertamina Hulu Indonesia sebagai induk usaha. Sumur TDE C-1X merupakan area perdana (play opener) yang diharapkan akan menemukan cadangan yang ekonomis demi memperpanjang usia produksi Wilayah Kerja Mahakam,’’ kata Chalid, Senin (3/5).

Menurut Chalid, sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi, PHI dan anak-anak perusahaan yaitu PHM, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), PT Pertamina Hulu Attaka (PHA), dan PT Pertamina Hulu West Ganal (PHWG) mengoperasikan lapangan dan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun.

“Ini memerlukan kegiatan pengeboran yang masif dan juga penggunaan inovasi teknologi dan kreativitas untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset,” ujar Challid.

Agus Amperianto General Manager Zona 8 yang membawahi PHM & PHWG, mengungkapkan langkah-langkah yang dilakukan PHM dalam memanfaatkan inovasi teknologi diantaranya dalam kegiatan pemboran di Wilayah Kerja Mahakam.

Menurut Agus, PHM mengembangkan inovasi dalam teknik pengeboran di WK Mahakam tanpa menggunakan rig (rigless operation) melalui penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWU) Drilling EHR-12 untuk pemboran sumur-sumur pengembangan. Inovasi ini merupakan buah sinergi dengan PT Elnusa, yang juga tergabung dengan Subholding Upstream Pertamina.

“Rigless operation ini berhasil mengurangi biaya pemboran secara signifikan,” kata Agus.

Dalam operasi ini, PHM menggunakan rig Maera milik PT Apexindo Pratama Duta, Tbk.

Pada 2021, PHM menargetkan pengeboran 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi, termasuk sumur eksplorasi TDE C-1X. PHM menargetkan produksi minyak sebanyak 22.500 barel per hari (bpod) dan gas sebanyak 485 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Dari catatan SKK Migas, hingga 31 Maret 2021 realisasi produksi gas TW-1 PHM berhasil melebihi target dengan realisasi sebesar 535 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dari target WPNB sebesar 435 MMscfd, atau mencapai 122,9%. Untuk produksi minyak TW-1, PHM juga berhasil melampaui target dengan realisasi 130,3% atau setara 28.317 barel per hari.(RI)