JAKARTA – Proyek hilirisasi gasifikasi batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), emiten pertambangan batu bara, direncanakan beroperasi pada akhir 2023. Hadis Surya Palapa, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan nantinya proyek tersebut akan menggunakan teknologi gasifikasi yang mengubah batu bara berkalori rendah menjadi produk lain yang memiliki nilai lebih tinggi.

“Diharapkan bisa beroperasi akhir 2023. Saat ini sudah masuk tahap detail design atau FEED ( Front End Engineering Design) dan akan dilanjut EPC ( Engineering, Procurement, and Construction),” kata Hadis kepada Dunia Energi, Jumat (31/1).

Teknologi gasifikasi akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG). Menurut rencana, proyek hilirisasi gasifikasi Bukit Asam akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton MEG.

Dalam proyek hilirisasi batu bara Bukit Asam bekerja sama dengan Air Products & Chemicals, Inc. perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah US$3,2 miliar, di mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis hulu dan hilir. Hilirisasi batu bara diyakini dapat mengurangi nilai impor gas Indonesia hingga sekitar US$1 miliar per tahun.(RA)