JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) meyakini gas yang mengalir melalui pipa Cirebon – Semarang (Cisem) segera mendapatkan pembeli. Beberapa potensi konsumen sampai saat ini telah didata dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan menjadi pihak yang bernegosiasi langsung dengan calon konsumen tersebut.

Jugi Prajugio, Anggota Komite BPH Migas,  mengatakan PGN nantinya akan bertindak sebagai shipper dan penjual gas. “Kesepakatan sesuai rakor kemarin di Semarang bahwa PGN akan bertindak sebagai shipper dan akan berniaga ke costumer,” kata Jugi kepada Dunia Enegi, Kamis (13/8).

Jugi menuturkan beberapa potensi pembeli kebanyakan dari kawasan industri yang saat ini banyak dibangun pemerintah. Sejauh ini laporan yang masuk ke BPH Migas potensi pembeli ada di Kawasan Industri Kendal dengan info dari pengelola total kebutuhan gas mencapai 32 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kemudian ada Kawasan Industri Batang. Meskipun sedang dalam tahap pembangunan, potensinya sangatlah besar.

“Kawasan Industri Batang, tersedia lahan cukup besar sekitar 4.000 hektar dan banyak calon tenants yang tertarik masuk,” kata Jugi.

Jugi mengungkapkan di luar dua kawasan paling potensial untuk menyerap gas dari ruas pipa Cisem tersebut, BPH Migas  masih optimistis masih banyak industi yang akan menyerap gas sepanjang ruas pipa.

“PGN sudah penjajakan dengan kawasan industri. Di luar itu masih banyak kawasan industri yang akan tumbuh dan berkembang sepanjang ruas pipa,” kata dia.

Selain itu, target pembangunan pipa Cisem tidak berubah meskipun ditengah pandemi covid-19. Jugi menuturkan ruas pipa sepanjang 255 Km dengan kapasitas desain 350-500 mmscfd ini bisa rampung dalam waktu 24 bulan sejak groundbreaking pada Februari lalu.

“Target (rampung) 24 bulan sejak groundbreaking, target tidak berubah meski ada pandemi,” tegas Jugi.

Pipa Cisem sendiri mangkrak pembangunannya selama 14 tahun terhitung sejak PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang pipa transmisi ini pada tahun 2006 silam. Total kebutuhan dana untuk pembangungn pipa ini sendiri ditaksir mencapai US$169,41 juta.

Saat ini Rekind telah melakukan kajian, survey, pengujian, perijinan, dan engineering dan diharapakan pada bulan Septrember 2020 ini akan segera melakukan pembangunan dan konstruksi pipa yang dimulai dari Semarang dan ditargetkan selesai pada Februari 2022.(RI)