JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan laba usaha US$17,8 juta sepanjang kuartal I 2019 atau meningkat dibanding periode sama 2018 sebesar US$14,02 juta. Laba bersih Energi Mega juga naik menjadi US$7,5 juta, dibanding periode yang sama tahun lalu US$1,09 juta.

Edoardus A Windoe, Chief Financial Officer ENRG, mengatakan Energi Mega berusaha untuk menjalankan operasional perusahaan dengan lebih efisien.

“Usaha kami untuk terus melunasi fasilitas pinjaman yang ada telah berdampak atas berkurangnya beban keuangan dan meningkatnya profit,” kata Edoardus, Selasa (2/7).

Syailendra S Bakrie, Chief Executive Officer Energi Mega, menambahkan perusahaan telah mulai meningkatkan produksi gas dan aset-aset di Kangean (Jawa Timur) dan Bentu (Riau, Sumatera) pada semester I 2019.

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Energi Mega di masa mendatang,” ujarnya.

Energi Mega telah memulai produksi gas nya dari lapangan Sirasun dan Batur yang merupakan bagian dari Blok Kangean PSC. Apabila telah beroperasi penuh, kedua lapangan gas tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi sampai dengan 100 juta kaki kubik gas per harinya kepada Perusahaan.

Energi Mega juga telah menyampaikan bahwa Blok Bentu KKS telah memulai produksi gasnya dari fasilitas Segas Gas Plant II (SGP II). Pengoperasian penuh fasilitas SGP I dan SGP II diharapkan dapat memproduksikan sekitar 85 – 100 juta kaki kubik gas per hari.(RA)