JAKARTA -Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) baru saja menyepakati kesepakatan pengelolaan sumur idle dengan perusahaan Kanada dan Malaysia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi minyak yang saat ini sangat dibutuhkan adalah melalui optimalisasi pengelolaan sumur-sumur idle yang jumlahnya ribuan.
Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, menyatakan salah satu poin kesepakatan adalah memastikan adanya ketersediaan rig untuk melakukan pengeboran. Tidak hanya itu, gelontoran dana juga bakal disiapkan untuk memastikan pengelolaan sumur bisa berjalan maksimal.
“MoU pengelolaan sumur Idle, baru selesai di tanda tangan dengan Perusahaan dari Kanada dan Malaysia, mereka akan mendatangkan 30 rig pada tahap awal dari Kanada, juga membawa dananya,” kata Djoko kepada Dunia Energi, Sabtu (18/1).
Djoko menyatakan dengan ketersediaan rig dan dana tersebut maka penambahan produksi ditargetkan bisa tembus 50 ribuan barel per hari (bph). “(Mereka) janji akan menambah produksi sebesar 50.000 barel per hari , kita dukung dan doakan bersama,” ujar Djoko.
Sebelumnya SKK Migas sendiri mencatat ada sekitar 4.600 sumur idle yang bisa diaktivasi dan diharapkan mampu meningkatkan produksi. Pertamina diketahui sedang mencari mitra untuk kelola 504 sumur idle hingga tahun 2026. Maka ada banyak sisa sumur yang bisa dikelola oleh swasta. (RI)
30 rig…??? Memangnya mau ngebor sekaligus berapa sumur? Atau mau buka perusahaan penyewaan rig alias “drilling company”…???