JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan koordinasi ke aparat keamanan TNI-Polri terkait pengamanan beberapa objek vital nasional di beberapa wilayah terutama yang sedang alami gangguan keamanan.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang berkoordinasi langsung dengan aparat untuk mengingkatkan pengamanan di objek vital nasional. Peningkatan pengamanan dilakukan agar pelayanan masyarakat terkait kebutuhan energi bisa dipenuhi.

“Ada koordiansi yang langsung dipimpin oleh Pak Menteri. Ini untuk menjalankan dan memastikan bahwa kebutuhan energi dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan semaksimal mungkin,” kata Arcandra ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (1/10).

Gangguan keamanan merebak di Papua, terakhir terjadi di Wamena. Kerusuhan yang melanda wilayah itu memaksa ribuan masyarakat mengungsi dan kegiatan ekonomi masyarakat juga sempat lumpuh. Gangguan sistem kelistrikan juga sempat terjadi pada awal kerusuhan,  akhir pekan lalu.

“Kami berharap pelayanan kepada masyarakat baik itu BBM, listrik itu bisa dijaga dan berjalan seperti apa yang direncakan walaupun ada kejadian di beberapa daerah kita berharap pelayanan kita tetap sama dan maksimal,” kata Arcandra.

Menurut Arcandra, masyarakat harus bisa menahan diri dan tidak mudah terpancing. Situasi kondusif sangat penting bagi kelangsungan kegiatan perekonomian dan pemenuhan energi bagi masyarakat.

“Jadi kepada genreasi muda, adalah mudah untuk berpecah-belah. itulah pekerjaan yang sangat mudah tapi untuk merawat pesatuan-persatuan itu mahal,” ungkapnya.

PLN sebelumnya menegaskan tetap berupaya agar keandalan pembangkit tetap terjaga. Selain kondisi Wamena diharapkan semakin kondusif, sistem kelistrikan juga dapat segera pulih.

Gangguan jaringan distribusi hampir mencapai 50% di Wamena. Dalam informasi terakhirnya, PLN berhasil memulihkan 68% jaringan distribusi yang ada di Wamena. Total 83 dari 142 gardu telah beroperasi kembali.

Pada saat kerusuhan pecah beban puncak di Wamena mencapai 4,1 MW dengan daya mampu pembangkit sebesar 6 MW. Daya tersebut disokong oleh PLTMH Walesi, PLTH dan PLTD Sinagma.(RI)